Mojokerto (Transversal Media) – Penghargaan Kota Sehat Swasti Saba Padapa menjadi penghargaan tingkat nasional ke-12 yang diraih Kota Mojokerto di tahun 2017 ini. Penghargaan tersebut diterima Mas’ud Yunus, Wali Kota Mojokerto, Selasa (28/11) di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kantor Kementerian Dalam Negeri Jakarta Pusat. Penghargaan tertinggi bidang kesehatan ini diberikan langsung oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila Farid Moeloek.
Dalam kategori Swasti Saba Padapa, Kota Mojokerto meraih peringkat ke-2 Jawa Timur dan peringkat ke-5 Nasional dari 173 Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Hasil gemilang ini merupakan kerjasama yang baik antara jajaran pemerintah bersama masyarakat Kota Mojokerto di bawah kepemimpinan Mas’ud Yunus.
Usai menerima penghargaan tersebut, Kiai Ud menyampaikan selamat kepada masyarakat Kota Mojokerto yang tahun ini mendapatkan penghargaan Kota Sehat Swasti Saba Padapa. Dengan empat tatanan dari indikator yang ditetapkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
“Semoga dengan penghargaan ini, dapat menjadi motivasi seluruh masyarakat Kota Mojokerto untuk terus melaksanakan pola hidup bersih dan pola hidup sehat. Dan menjadikan semangat kota sehat yang berbasis keluarga,” tutur Kiai Ud.
Dengan diterimanya penghargaan ini, pembangunan di Kota Mojokerto sudah diakui berwawasan kesehatan dengan standard nasional. Artinya visi dari pembangunan Kota Mojokerto sebagai service city yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral telah terwujud.
Untuk naik kelas di tingkat penghargaan yang lebih tinggi pada tahun depan tatanan yang diambil untuk Kota Mojokerto menuju penghargaan Swasti Saba Wiwerda, maka Kiai Ud berharap kedepan pemerintah bersama masyarakat melakukan peningkatan menjadi tatanan perkantoran, tatanan gizi dan tatanan tertib lalu lintas. “Sehingga secara bertahap Kota Mojokerto akan menjadi salah satu kota layak huni di Indonesia,” pungkasnya.
Pada penghargaan Kota Sehat Swasti Saba Padapa ini, sebelumnya Kota Mojokerto telah dilakukan verifikasi tingkat nasional pada awal Oktober lalu. Saai itu Kota Mojokerto mendapat serentetan pujian tim penilai karena baru mengikuti penilaian tetapi telah mampu melampaui tatanan tertinggi karena beragam inovasi menuju kota sehat telah diciptakan.
Kolaborasi aktif antara Wali Kota Mas’ud Yunus, jajaran OPD Pemkot Mojokerto, Forum Kota Sehat dan masyarakat untuk membangun lingkungan yang sehat terus dilakukan. Program “Kasih Setia” yang digagas Kiai Ud tak luput dari nilai tambah penilaian tersebut. “Kasih Setia” merupakan akronim Kampung Bersih, Sehat, Teduh, Indah dan Aman.
Masalah di setiap perkotaan adalah masalah persampahan. Oleh karena itu di Kota Mojokerto setiap RW telah dibentuk Bank Sampah. Tahun 2017 ini sudah terdapat lebih dari 107 Bank Sampah di Kota Mojokerto. Ada juga program bayar pajak pakai sampah, ini untuk menumbuhkan semangat bahkan ada reward umroh gratis.
Verifikasi penilaian Kota Sehat di Kota Mojokerto, tim verifikasi lapangan melakukan peninjauan antara lain di TPA Randegan, FKKS Kecamatan Magersari, Puskesmas Wates, Pokja Kelurahan Sehat Wates, Kampung Sayur Purwotengah, Hutan Kota Mojokerto, Aloon-aloon Kota, Sekretariat Forum Kota Sehat Kota Mojokerto, Posyandu Raung Merapi, Sanimas Margoratan dan Lingkungan Kampung Sehat Miji Baru 3 Kota Mojokerto.
(kha/gon)