Beranda Hukum dan Kriminal Lagi, Jalan Surabaya – Mojokerto Memakan Korban, Perawatan Jalan Tidak maksimal

Lagi, Jalan Surabaya – Mojokerto Memakan Korban, Perawatan Jalan Tidak maksimal

0
Lagi, Jalan Surabaya – Mojokerto Memakan Korban, Perawatan Jalan Tidak maksimal

Sidoarjo (transversalmedia) – Jalan nasional Balongbendo – Mojokerto Provinsi Jawa Timur kembali menelan korban, padahal sebulan lalu jalan tersebut, sudah melakukan perawatan jalan akan tetapi pengaspalan jalan kembali berlubang. Hal ini, kegembiraan masyarakat khususnya pengguna jalan, kandas akibat kondisi jalan protokol rusak.

Memang perawatan jalan sebulan lalu sudah dilaksanakan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Metropolitan II akan tetapi masih tetap rusak maka Instansi inilah yang bertanggung jawab terhadap bagus dan parahnya jalur sibuk tersebut.

Hal ini muncullah komentar dari aktivis dan netizen. Dari cuitannya medsos lantas Mojokerto, seorang aktivis kemanusiaan W Aries M, “Korban lagi, jeglongan sewu di Balongbendo. Korban sekarang dibawa ke RS Anwar Medika. Sampai kapan jalan ini bergelombang” cuitnya.

“Mertex (Pabrik tekstil di Mojoanyar) sampai Terminal (Kertojoyo)  juga bergelombang,”  lapor NP, nitizen yang lain.

Karena kerusakan jalan tersebut, warga memberi himbauan tertulis. “Dimohon kalau lwat Balongbendo terutama yang arah Mojokerto tetap fokus & berhati-hati. Karena banyak sekali jalan berlubang.. keep safety ridding,” pesannya.

Sepanjang Minggu (24/3/2019) pagi hingga siang ini, tercatat sebanyak tiga pengendara motor terjengkang dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit (RS) setempat.

Roda ranmor R2 itu gagal menghindar lubang jalan yang makin banyak di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Desa Wonokupang. Kerusakan jalan ini terbilang parah, mulai dari Desa Suwaluh – Desa Seduri yang baru digelari aspal baru.

Namun demikian, upaya perbaikan yang dilakukan pihak berwenang tak berlangsung lama. Tak butuh waktu lama, jalan tersebut kembali hancur. Kini puluhan lubang berdiameter hingga 2 meter dengan kedalaman 20 cm, menjadi warna buruk jalan tersebut.

Untuk mencegah angka kecelakaan, warga Wonokupang bersama dengan masyarakat penggiat lantas menempatkan karung-karung berisi pasir ke lubang jalan. Untuk menandai lubang yang dalam warga menempatkan rumput-rumput tinggi di kubangan jalan.

Sementara itu, aktivitas lantas di Sidoarjo juga memberi coretan cat pada lubang-lubang tersebut. Mereka juga menuliskan tulisan dari cat semprot agar berhati-hati pada kawasan tersebut.

Perawatan Jalan Dalam Keadaan Masih Hujan Menurut Segi Hukum

Perlu diketahui, perawatan jalan dalam kondisi hujan maka aspal jalan akan mudah kembali terkelupas. Akan tetapi pelaksana proyek perawatan jalan yang digarap oleh CV. Wira Niaga kurang maksimal. Hal ini diketahui hari Senin (18/2/2019) pukul 17.11 WIB, yang berlokasikan depan POM SPBU parkiran Tjiwi Kimia, tepatnya Desa  Singkalan, Kecamatan Balongbendo perbatasan Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Saat pengerjaan proyek perawatan jalan, masih dalam keadaan kondisi hujan.

Jika terkelupas, maka menyebabkan kerugian negara dalam sektor keuangan atau anggaran negara. Apalagi, “Jika pengawasan tersebut tidak dilakukan dengan penuh tanggung jawab atau kerjasama permainan proyek dengan instansi terkait, bisa saja dikenakan sebagai perbuatan korupsi”, kata Dosen pengajar Fakultas Hukum Universitas Sumatra Utara yang di kutip jurnalasia.com, Dr Pedastaren Tarigan SH.

Karena pekerjaan pengaspalan jalan tersebut merugikan negara, menurutnya, pengusaha tersebut dapat dijerat melanggar UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.

(Gon)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here