Transversalmedia – Anjuran ‘dirumah aja’ selama pandemi covid-19, menjadikan angka manusia menjadi bertambah. Tidak menuntut kemungkinan, hal itu kurangnya kesibukan atau hiburan selain melakukan hubungan intim bagi yang berpasangan suami istri. Contohnya di kota Tasikmalaya, provinsi Jawa Barat dengan luas wilayah 171,61 km² dengan di tahun 2017 jumlah penduduk mencapai 692.567 jiwa. Tercatat dari Dinas Kesehatan kota Tasikmalaya sebanyak 3.219 ibu hamil (bumil), sejak Januari hingga Maret 2020.
Terhitung triwulan pertama, di bulan Januari hingga Maret tercatat 3.219 ibu dinyatakan hamil. Dari rincian di bulan Januari ada sebanyak 1.111 bumil, Februari 1.106 bumil, dan Maret ada sebanyak 1.002 bumil.
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uu supangkat belum bisa memastikan apakah angka kehamilan yang terjadi saat ini ada kaitannya dengan pandemi COVID-19. Sebab, anjuran di rumah saja dan social distancing baru berlaku Maret 2020 dan PSBB baru mulai 6 Mei 2020.
“Dengan adanya pembatasan wilayah, PSBB, imbauan di rumah saja, dan social distancing, membuat masyarakat dan pasangan suami istri saat ini lebih banyak berdiam diri di rumah. Jadi tidak menutup kemungkinan kondisi ini membuat banyak ibu muda yang hamil”, katanya.
Karena sejak ada pandemi COVID-19, pemeriksaan ibu hamil di posyandu dihentikan. Dia menduga pencatatan kontak pertama ibu hamil di Kota Tasikmalaya tidak sesuai data asli di lapangan. Artinya angka di lapangan bisa lebih besar sari pada catatannya.
Kepala Dinas menambahkan, jumlah ibu hamil di Kota Tasikmalaya pada triwulan pertama 2020 masih dalam batas normal. Jika dibandingkan dengan jumlah ibu hamil pada triwulan pertama 2019 angka ini justru mengalami penurunan. “Dari 3.226 pada 2019 menjadi 3.219 ibu hamil pada 2020. Penurunan sebanyak 27 kehamilan,” katanya.
(Sumber : Sindo)