Beranda Politik dan Pemerintahan Rencana Awal Vaksinasi Batal, Kota Mojokerto Tunggu Kepastian

Rencana Awal Vaksinasi Batal, Kota Mojokerto Tunggu Kepastian

0
Rencana Awal Vaksinasi Batal, Kota Mojokerto Tunggu Kepastian

Mojokerto (transversalmedia) – Semula vaksinasi covid-19 yang dijadwalkan akan dilakukan di pertengahan bulan Januari 2021, akhirnya rencana tersebut dibatalkan, sehingga tidak jelas jadwal yang tepat untuk warga kota Mojokerto untuk di mulai.

Menurut keterangan Plt Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (KPPKB) Kota Mojokerto  Maria Poeriani Soekowardani, yang semula vaksinasi Covid – 19 di Kota Mojokerto akan dimulai sehari setelah vaksinasi terhadap presiden RI Joko Widodo pada 13 Januari 2021. “Kalau vaksinasi terhadap presiden dilaksanakan pada 13 Januari, rencananya Kota Mojokerto akan dimulai pada 14 Januari”, katanya.

Pembatalan vaksinasi yang tersedia di provinsi belum mencukupi karena sudah di edarkan di beberapa daerah yang dianggap daerah rentan penyebarannya. “Vaksin yang ada di provinsi di prioritaskan untuk Surabaya Raya, yakni Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik”, jelasnya.

“Ya kita tunggu sampai vaksinnya ada. Kalau sudah tersedia, baru kita rencanakan pelaksanaan vaksinasinya. Nanti tanggal 22 Januari baru ada info ketersediaan vaksin”, sambungnya.

Vaksinasi secara massal akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama vaksinasi akan dilakukan terhadap anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), pemuka agama, pimpinan pejabat publik, dan tenaga kesehatan (nakes).

“Untuk nakes, sampai saat ini berjumlah 3.200 orang. Jumlah ini masih terus bergerak, diperkirakan akan bertambah. Sedangkan untuk Forkompimda, pemuka agama, dan pimpinan pejabat publik diperkirakan jumlahnya sekitar 30 orang,” katanya.

Tahap ke dua vaksinasi akan diberikan kepada pemberi pelayanan publik seperti  TNI, Polri, dan Aparatur Sipil Negara  (ASN). Sedangkan tahap ke tiga, akan diberikan kepada kelompok masyarakat rentan.

“Yang dimaksud kelompok masyarakat rentan yakni kelompok masyarakat di daerah yang memiliki risiko penularan tinggi,” jelasnya.

Sedangkan tahap terakhir atau tahap ke empat, vaksinasi akan diberikandiberikan kepada masyarakat umum di luar kelompok masyarakat yang divaksin pada tahap satu, dua, dan tiga. “Vaksinasi akan diberikan tanpa dipungut biaya,” tandasnya.

Lebih jauh dijelaskan, selain kelompok masyarakat yang sudah disebutkan, ada kelompok masyarakat yang tidak mendapatkan vaksin, yang disebut kelompok eksklusi atau  kelompok masyarakat yang dikeluarkan dari sasaran atau perkecualian .

“Mereka adalah masyarakat yang sudah pernah positif Covid – 19, berumur di bawah 18 tahun, ibu hamil  dan ibu menyusui,” pungkasnya.

(Gon)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here