Mojotirto Festival Tanda Bangkitnya Perekonomian Pariwisata Kota Mojokerto

Mojokerto (transversalmedia) – Mojotirto Festival itulah tema kali untuk mengangkat hari air sedunia dengan mengembalikan seni budaya asli kerajaan Majapahit, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menempatkan tempat di Bantaran Sungai Ngotok atau persisnya di bawah Jembatan Rejoto yang menyambung dari wilayah kelurahan Pulorejo dan kelurahan Blooto. Kegiatan yang sempat terhenti lantaran pandemi Covid-19 tersebut, menandai bangkitnya perekonomian pariwisata di Kota Mojokerto. Senin (22/3/2021). 

Rangkaian kegiatan pagelaran seni dan budaya Mojotirto mulai dari, melarungkan sembilan mata air, menebarkan benih ikan, menanam pohon jeruk dan memberangkatkan secara langsung atlet Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI). Forkopimda Kota Mojokerto turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari mengungkapkan, jika kegiatan Mojotirto diselenggarakan sebagai ungkapan syukur atas nikmat dan kemurahan Allah SWT yang telah melimpahkan Sumber Daya Alam (SDA) berupa air. Dimana, air merupakan sumber kebutuhan hidup bersama. Festival Mojotirto dihelat sekaligus untuk memperingati Hari Air yang jatuh setiap tanggal 22 Maret.

“Rasa syukur ini, kita implementasikan dengan memanfaatkan segala potensi yang kita miliki. Baik sumber daya alam, maupun sumber daya manusia, melalui ide kegiatan yang dikemas dalam rangkaian kenduri banyu. Yang terdiri dari, prosesi kirab, prosesi Umbul Dungo Tirto Suci, menebarkan benih ikan dan menanam buah jeruh,”. ungkapnya.

Ning Ita melalui Mojotirto Festival diharapkan kedepannya event-event kepariwisataan semakin berkembang seiring dengan pembangunan Wisata Bahari Majapahit. Dimana nantinya, sepanjang aliran Sungai Ngotok akan dibangun berbagai macam wisata. Mulai dari, agrowisata, taman budaya yang lengkap dengan amfiteater, food court berdesign Kapal Majapahit dan masih banyak lainnya.

“Tentunya, dari sekian grand design Wisata Bahari Majapahit, kami akan melakukan pembangunnya secara multiyear. Sembari menunggu pembangunan fisiknya, kami telah melakukan penanaman buah jeruk sebagai agrowisata di bantaran Sungai Ngotok dengan persetujuan dari BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas,” katanya.

Masih kata Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini, dengan dibangunnya kawasan Wisata Bahari Majapahit diharapkan mampu menjadi pemicu bangkitnya perekonomian pada bidang pariwisata. Terlebih, pembangunan wisata tersebut selaras dengan program wisata yang mendukung dalam Peraturan Presiden nomor 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Jawa Timur se-Gerbang Kertosusila.

“Apalagi, tahun ini Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Tim Dayung Jawa Timur pada Pekan Olaraga Nasional (PON) ke-20 yang sempat tertunda karena pandemi Covid-19, dilaksanakan di Kota Mojokerto. Ini, merupakan suatu kebanggaan bagi kami. Semoga, ini akan membawa dampak baik pada lingkungan sekitar dalam membangkitkan ekonomi kerakyatan,” tegasnya.

(Adv/Gon)

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terpopuler