Mojokerto (transversalmedia) – Menjelang hari raya Idul Fitri 2021 1442 hijriyah, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari bersama dengan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto bersama Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mojokerto langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) pasar dan sidak makanan dan minuman (mamin) ke pasar tradisional dan pasar modern. Kamis (6/5/2021).
Sidak pasar dilakukan untuk memantau ketersediaan dan harga bahan makanan pokok. Sedangkan sidak mamin dilakukan dalam rangka pengawasan kemungkinan adanya mamin kadaluarsa, rusak kemasan, mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan, atau tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa. Sidak dilakukan di pasar tradisional dan pasar modern.
Dalam melakukan sidak, tim dibagi menjadi tiga. Tim Satu dipimpin oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Tim Dua dipimpin Wakil Wali Kota Mojokerto Ahmad Rizal Zakaria, dan Tim Tiga dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kota Mojokerto Harlistyati.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, tidak ada temuan dalam sidak Tim Satu yang dipimpinnya. “Setelah dilakukan test terhadap bahan makanan curah dan bahan makanan yang diawetkan, hasilnya negatif, tidak mengandung bahan yang berbahaya bagi kesehatan,” ujarnya saat di berwawancara bersama awak media.
Wali kota hanya mengingatkan kepada pengelola swalayan terkait produk yang sudah mendekati kadaluarsa. “Kita hanya mengingatkan produk yang masa kadaluarsanya kurang dari satu bulan agar segera ditarik dari etalase untuk tidak dijual,” katanya.
Wali kota yang akrab disapa Ning Ita ini juga mengungkapkan, di swalayan yang berbeda ditemukan adanya penempatan bahan makan halal dan non halal menjadi satu. “Saya sudah memperingatkan pemilik swalayan agar memisahkan karena bagi yang akan berbelanja produk halal jika dicampurkan, yang halal akan menjadi tidak halal”, tandasnya.
Demikian pula dengan ketersediaan dan harga bahan pokok. “Sidak di pasar tradisional tidak ada temuan. Stok aman dan harga stabil. Bahkan ada beberapa komoditas yang harganya turun, ini menunjukkan bahwa stok aman,” terangnya.
Di samping itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto drg Citra Mayangsari M.Kes dengan di dampingi Kepala Seksi Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, Dra. Kusmuliyati, Apt mengatakan, hasil sidak kali ini lebih baik jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Jika pada tahun-tahun sebelumnya banyak ditemukan produk makanan dan minuman yang tidak layak jual, pada tahun ini hanya sedikit ditemukan produk makanan tidak layak jual,” jelasnya.
Lebih rinci dijelaskan, dari 21 sarana (tempat) berjualan, hanya dua sarana yang menjual mamin yang tidak layak jual. “Di satu sarana ditemukan menjual makanan jenis wafer yang sudah kadaluarsa. Sedang satu dari lagi ditemukan tiga botol minuman ukuran besar yang kadaluarsa”, terangnya.
(Gon)