Mojokerto (transversalmedia) – Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari dengan didampingi oleh Ketua Dewan Pengurus Korpri Kota Mojokerto Harlistyati menyerahkan zakat fitrah dan infaq kepada para mustahik secara simbolis di Pendopo Kantor Walikota Mojokerto. Kamis (6/5/2021).
Disampaikan oleh ketua panitia pengumpulan zakat fitrah Moh. Zaeni bahwa pada tahun ini Korpri Kota Mojokerto telah menghimpun zakat fitrah dan infaq sebesar Rp. 160.801.000,- “Zakat fitrah berupa uang sebesar Rp. 99.218.000,- dari anggota 2.611 orang anggota Korpri di 60 unit/sub unit Korpri Kota Mojokerto, dan infaq dari anggota Korpri sebesar Rp. 61.583.000,-“jelasnya. Zaeni menambahkan bahwa zakat yang terkumpul akan di tasyarufkan kepada 4.034 orang penerima, yang masing-masing mendapatkan uang sebesar Rp. 50.000,- dan 2 fitrah zakat (5,2 kg beras) melalui Baznas Kota Mojokerto
Zaini menambahkan bahwa infaq yang terkumpul akan dibagikan kepada 1.050 orang penerima yang terdiri dari penjaga kantor, petugas kebersihan, tenaga honorer unit/sub unit Korpri se Kota Mojokerto berupa bingkisan sembako.
Wali kota yang akrab disapa Ning Ita ini menjelaskan bahwa agenda ini merupkan agenda rutin Pemkot yang bersinergi dengan Korpri dan bersinergi dengan Baznas adalah dalam rangka menumbuhkan rasa empati dan kegotong royongan diantara seluruh umat muslim yang bada di Kota Mojokerto. “Zakat yang merupakan kewajiban bagi seluruh umat muslim dimana tujuan pengeluaran zakat adalah untuk mensucikan diri terkait zakat fitrah dan untuk mensucikan harta terkait zakat mal.” kata Ning Ita.
“Didalamsebagian harta kita terdapat hak-hak orang lain, maka sangat tepat apabila Korpri Kota Mojokerto sebagai bagian keluarga besar Pemerintah Kota Mojokerto bekerjasama dengan Baznas karena memang memiliki tugas dan fungsi dalam rangka mentasyarufkan, memanage terkait zakat, infaq dan shodaqoh (ZIS) bagi seluruh masyarakat.” tuturnya.
Ning ita juga menyampaikan harapannya agar pada tahun-tahun yang akan datang jumlah penerima zakat infaq dan shodaqoh di Kota Mojokerto semakin menurun. “Bukan berarti semakin sedikit yang diberi itu semakin pelit, artinya jika semakin sedikit orang yang menerima maka itu artinya tingkat kesejahteraan warga Kota Mojokerto itu meningkat. Dan ZIS yang diamanahkan Korpri maupun warga Kota Mojokerto melalui Baznas bisa dialokasikan untuk mensupport kegiatan yang sifatnya pemberdayaan atau peningkatan kapasitas agar ekonomi masyarakat bisa meningkat,”jelasnya.
“Harapan kami kedepan uangnya masuk ke Baznas tapi pentasyarufannya akan berbeda, warga Kota Mojokerto ini tidak lagi masuk kategori yang berhak mendapatkan zakat tapi dibantu menjadi masyarakat yang ekonominya meningkat.”ujar Wali kota perempuan pertama ini. Ia juga berharap sinergi dengan Baznas bisa terus menguat dan menjadi salah satu upaya untuk menuju warga Kota Mojokerto yang berdaya saing dan mandiri.
(Adv/Al)