Mojokerto (transversalmedia) – Strategi mengatasi masalah tanpa masalah ekonomi atas dampak pandemi covid-19 adalah memberikan pembinaan kepada masyarakat agar bisa mengembangkan bakat, kreativitas, dan talenta yang ada di benaknya. Untuk itu melalui Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPM-PTSP dan Naker) Kota Mojokerto melaksanakan pelatihan Tata boga dan pelatihan Menjahit.
Plt. Kepala DPM-PTSP dan Naker Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo menyampaikan, pelatihan yang dilaksanakan kali ini diharapkan dapat mengembalikan kondisi ekonomi akibat pandemic covid-19.
“Melalui pelatihan Tata boga pembuatan kue dan pelatihan menjahit ini dapat menciptakan wira usaha baru sehingga dapat berpenghasilan” terang Gaguk. Kamis (17/6/2021).
Gaguk juga menerangkan dampak ekonomi akibat pandemic covid-19 lanjutnya, mengalami penurunn yang sangat tajam hingga angka diatas minus 3,69 %. Belum lagi dampak lain meningkatnya angka pengangguran terbuka, mencapai 93,91 %. Hal tersebut yang menjadi kendala untuk mewujudkan kota Mojokerto yang berdaya saing, mandiri, demokratis, adil makmur, sejahtera dan bermartabat sebagai visi Walikota Mojokerto 2019-2023.
Pelatihan menjahit dilaksanakan selama 25 hari mulai tanggal 17 Juni hingga 15 Juli 2021 bertempat di LPK Lis Melani Modes di Jl. Suromulang Timur dengan jumlah peserta 20 orang. Sedangkan pelatihan tata boga pembuatan kue selama 15 hari mulai tnggal 17 Juni sd. 3 Juli 2021 di LPK Anugerah Jagalan II Mojokerto dengan peserta 20 orang, jelas Kepala Diskominfo ini.
Sementara itu, Ning Ita sapaan akrab Walikota Mojokerto, berharap kepada peserta agar memanfaatkan pelatihan tata boga pembuatan kue dan menjahit sebaik mungkin untuk mengatasi dampak ekonomi akibat pandemic covid-19. Tahun ini Pemerintah Kota Mojokerto telah melaksanakan pelatihan secara masif yang diikuti ribuan peserta dengan berbagai jenis keterampilan yang diberikan.
“Hampir seluruh bidang usaha di Indonesia ini terdampak yang tidak bisa dihindari. Untuk itu manfaatkan pelatihan sampai selesai agar dapat penghasilan” pesan Ning Ita.
Menyinggung adanya kasus covid-19 di lingkungan Sidomulyo Kelurahan Mentikan yang mencapai 50 kasus, menjadi atensi bersama untuk senantiasa lebih bersemangat dalam menerapkan protokol kesehatan. “Tidak melarang berkegiatan, tidak melarang ekonomi bergerak akan tetapi lakukan kegiatan itu dengan menerapkan protokol kesehatan” terang Ning Ita.
Oleh karena itu ikhtiar protokol kesehatan tetap dilakukan, jangan sampai ada yang ceroboh, jangan sampai ada yang sembrono. Pandemi covid-19 belum berakhir, saat ini memasuki gelombang kedua di Indonesia. Akibat masih ada warga yang memaksa mudik lebaran yang menurut data masih 1 juta orang lebih, ditambah pekerja migran yang habis kontrak dan pulang ke Indonesia yang bisa menyebabkan sebagai potensi penyebaran covid-19 gelombang kedua.
Upaya lain yang bisa dilkukan untuk membentengi penyebaran virus covid-19 adalah dengan lebih intensif melaksanakan vaksinnasi. Oleh karena itu jika masih ada warga yang belum vaksin dapat melakukan pendaftaran secara online. Agar seluruh warga Kota Mojokerto yang sudah berusia 18 tahun keatas tervaksin semua, pungkas Ning Ita.
(Adv/Gon)