Mojokerto (transversalmedia) – Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto Junaidi Malik meminta Pemerintah Kota Mojokerto berkomitmen plot anggaran sebesar Rp 108 miliar untuk penanggulangan Covid-19. Hal itu disampaikan saat melaksanakan reses ke dua tahun 2021 di jalan Empu Gandring No. 59, Kelurahan Kedundung. Kamis (19/8/2021). Pengungkapan Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto untuk pengendalian Covid-19, banyak sisi terdampak yang ditimbulkan. Baik itu dari sisi kesehatan, ekonomi, maupun jaring pengaman sosial pada APBD Perubahan Tahun 2021 anggarannya sebesar Rp. 108 miliar. Peruntukkan anggaran tersebut untuk kesehatan dialokasikan sekitar Rp 59 miliar, untuk jaring pengaman sosial Rp 13 miliar, dan untuk pemulihan ekonomi Rp 36 miliar. “Dengan anggaran sebesar itu kita harapkan komitmen wali kota dan jajarannya untuk segera melaksanakan”, tandasnya. Diharapkan segera melakukan koordinasi dan komunikasi di semua tingkatan perangkat daerah sesuai dengan tugas masing-masing dengan melakukan pendataan dan segera eksekusi program itu. Misal kesehatan, bagaimana penanganan kesehatan yang sangat komprehensif terkait pengendalian Covid-19. Kalau dulu banyak isoman di rumah hingga ratusan orang yang banyak keterbatasan terkait monitoring, kepastian suplemennya, terkait dengan kebutuhan pokoknya, dan ketahanan pangannya. “Sesuai dengan perintah presiden, hari ini kita dorong agar melakukan isolasi terpadu. Sehingga jelas yang terkonfirmasi, baik OTG maupun tidak, terpantau resmi oleh tim kesehatan sehingga penularan Covid-19 dapat dicegah”, harapnya. Terkait dengan dampak sosial ekonomi, pemetaan dan pendataan harus koordinasi terpadu mulai Pemkot hingga RT sehingga data benar-benar proporsional, merata, dan menyeluruh. “Artinya, yang berhak mendapatkan punya kesempatan dan terdeteksi dengan baik sehingga menerima bantuan-bantuan pemulihan ekonomi. Tidak sporadis seperti yang sekarang ini”, pungkasnya. (Adv/Gon)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here