Beranda Hukum dan Kriminal Vaksinasi Covid-19 Industri Padat Karya di PT. Ajinomoto Indonesia

Vaksinasi Covid-19 Industri Padat Karya di PT. Ajinomoto Indonesia

0
Vaksinasi Covid-19 Industri Padat Karya di PT. Ajinomoto Indonesia

Mojokerto (transversalmedia) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Mojokerto Bupati Ikfina Fahmawati, memantau vaksinasi Covid-19 bagi buruh/ pekerja padat karya di PT. Ajinomoto Indonesia, Minggu (15/8) siang.

Sebagai informasi, vaksinasi diberikan pada 7.500 orang, bertahap selama tiga hari (14-16 Agustus). Terbagi atas 4.000 orang pekerja PT. Ajinomoto beserta keluarga dan warga sekitar (Desa Mlirip dan Penompo), serta 3.500 lagi kepada pekerja pabrik lain di wilayah Kabupaten Mojokerto.

Pada hari kedua pelaksanaan vaksinasi, Bupati Ikfina menjabarkan beberapa skala prioritas vaksinasi di Kabupaten Mojokerto. Dimulai dari nakes, unsur pelayanan publik, para lansia, serta masyarakat umum di mana yang menjadi prioritas adalah pekerja dengan tingkat mobilitas tinggi.

Secara langsung dalam giat ini, Bupati Ikfina juga maju untuk meminta perluasan vaksinasi bagi Kabupaten Mojokerto, langsung kepada Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Hal ini mengingat jatah vaksin untuk daerah, jumlahnya terbatas dan ditentukan oleh Pemerintah Pusat.

“Vaksinasi telah kami lakukan sesuai skala prioritas. Hari ini saya memberanikan diri untuk matur ke Ibu Gubernur, supaya dibantu vaksinasi bisa diperluas lagi bagi Kabupaten Mojokerto. Vaksin kita masih 24 persen dari 815 ribu. Katakan kalau 25%, ya sekitar 200 ribu. Artinya kita masih kurang 600 ribu. Bahkan vaksinasi untuk remaja,  belum kita lakukan secara resmi. PR kita masih banyak. Namun tetap, kita harus dahulukan yang prioritas, ” kata bupati.

Terkait permintaan tersebut, Gubernur Khofifah mengatakan akan segera memberikan perluasan vaksinasi padat karya untuk Kabupaten Mojokerto, tepatnya Ngoro sebagai kawasan industri besar di Kabupaten Mojokerto. Khofifah menjamin bahwa perluasan vaksin, tidak akan mengganggu kuota vaksin kab/kota, karena ada buffer sebanyak 5% yang bisa dioptimalkan.

“Untuk penawaran Ibu Bupati Mojokerto mengenai perluasan vaksinasi bagi karyawan industri padat karya, kita sudah berpikir itu bisa dilakukan di daerah Ngoro. Vaksinasi ini tidak mungkin tuntas dalam tiga hari ini saja. Pasti butuh waktu lagi. Monggo kita laksanakan lagi bersama. Itu pun tidak akan mengganggu kuota vaksin kab/kota. Karena di saat vaksin itu turun, ada 5% buffer untuk Pemprov,” jelas Gubernur Khofifah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here