Mojokerto (transversalmedia) – Kelangkaan pupuk selama dua tahun terakhir di Mojokerto berimbas pada turunnya hasil produksi produsen pangan di tingkat hulu. Hal ini di sampaikan kaum petani pada reses kegiatan reses anggota DPRD Jatim, Hidayat ke Dusun Temu Giring, Desa Batan Krajan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto.Â
Khusnul Fatimah, seorang petani dari desa setempat, mengeluhkan jika adanya kelangkaan pada tingkat daerah, “Kami petani tebu sekarang kok kesulitan mendapatkan pupuk, beda dengan dulu. Untuk mendapatkan pupuk subsidi, harus beli paketan, padahal untuk membeli di luar itu sangat mahal. Itu karena apa, gimana solusinya”, Keluhnya. Rabu (3/11/2021).Â
Namun hal itu langsung di tanggapi Sujatmiko, anggota DPRD Kabupaten Mojokerto yang mengikuti kegiatan reses DPRD Jatim Hidayat. Ia mengungkapkan sejumlah alasan mengenai penyebab kelangkaan pupuk.Â
“Hampir semua daerah di Mojokerto persoalannya sama. Pupuk langka sementara pupuk non subsidi sangat mahal. Persoalan sama, anggaran kita kena refocusing”, Jelasnya.Â
Politisi Fraksi Gerindra tersebut mengungkapkan pihaknya telah menggelar sidak ke gudang pupuk ke Petro Kimia. “Stok pupuk bersubsidi di Petro ternyata banyak sekali, dan yang jadi kendala adalah persoalan krusial, pemerintah tidak beli”, urainya.Â
Menurutnya, akibat dari kelangkaan pupuk hasil produksi petani menurun tajam. Dan ini bertentangan dengan harapan bupati menjadikan Kabupaten Mojokerto lumbung pangan. “Dalam pembahasan APBD minggu depan akan kami sampaikan persoalan ini”, janjinya.Â
Menjawab keluhan petani, Hidayat mengungkapkan kelangkaan pupuk telah jadi persoalan nasional. Menurutnya hal ini terjadi karena pengurangan stok yang dilakukan pemerintah sejak tahun 2020 lalu. “Pemerintah sebenarnya telah menyiapkan 19 juta ton, tapi karena corona uang untuk pupuk bersubsidi dikurangi sampai 13 juta ton”, tuturnya.Â
lanjutnya tentu sangat berpengaruh terhadap petani dii Mojokerto. “Uangnya dialihkan untuk vaksin, nakes dan lain-lain”, paparnya.
Dia berharap tahun 2022, dana pupuk sudah dikembalikan untuk subsidi pupuk. “Jadi berikutnya insya allah persoalan pupuk sudah lancar”, pungkasnya.
(Gon)