Mojokerto (transversalmedia) – Warga lingkungan Kemasan, Kelurahan Blooto, kecamatan Prajuritkulon mengeluhkan karena ladang sawah saluran pengairan irigasi terhambat oleh proyek peningkatan jalan. Oleh karena itu, warga tersebut melaporkan ke anggota DPRD kota Mojokerto, Nuryono Sugi Raharjo, SH atas keluhan mereka yang seharusnya di awal musim penghujan tersebut waktunya musim tanam padi.
“Saluran irigasi di lingkungan kami tengah diganti beton. Sementara posisi air berada 50 cm lebih rendah dibandingkan letak sawah kami, beda dengan sebelum dibangun air bisa dengan mudah dapat masuk ke sawah kami. Padahal warga saat ini sangat membutuhkan air untuk bercocok tanam. Pintu masuk air buntu karena ada tiang listriknya”, keluh Totok, Kelompok Tani Mulyo 1 Kemasan, Jumat (19/11/2021).
Perlu diketahui, saat ini, posisi air irigasi tengah turun. Warga meminta pihak terkait menyelesaikan persoalan ini. Menurut Totok, areal lahan yang terdampak normalisasi irigasi mencapai sekitar 10 hektar. “Luasnya sekitar 10 hektar terdiri dari 47 bidang sawah”, jelasnya.
Dengan di dampingi Ketua RW 2 Lingkungan Kemasan, Anang Pribadi juga melontarkan keluhannya. Ia menjelaskan bahwa penerangan jalan umum (PJU) di lokasi jalan Kemasan Raya tersebut beberapa waktu terakhir, padam. Dan juga keberadaan material bangunan di bahu jalan yang menimbulkan kerawanan berlalu lintas apalagi di malam hari. Ia juga meminta agar rekanan pelaksana yakni CV Nahila Cipta Perdana bertanggung jawab membangun kembali pos kampling dan pos pertanian yang dirobohkan akibat proyek tersebut.
“Pos kampling dan pos pertanian banyak yang dibongkar. Itu tidak pernah dibahas keberadaannya nanti seperti apa. Termasuk material bangunan yang membuat rawan jalan ini termasuk matinya PJU (Penerangan Jalan Umum), ” Imbuhnya.
Menanggapi keluhan ini, Nuryono Sugi Raharjo SH anggota DPRD Kota Mojokerto yang akrab di panggil Bejo ini langsung turun ke lokasi. Usai mendapat keterangan warga, ia mengupayakan untuk menyelesaikan atas keluhan warga kepada pihak instansi terkait. “Saya akan menjembatani aspirasi dari warga untuk disampaikan kepada Pemkot. Kita mendesak adanya tindakan terukur baik untuk jangka pendek dan jangka panjangnya’, katanya.
Ia berharap agar pemerintah tidak memikirkan pelebaran jalan saja. “Aspek yang ditimbulkan saya kira harus dipikirkan. Perencanaan setiap proyek tentu harus matang”, tuturnya.
Politisi Demokrat ini juga mengaku telah menyampaikan padamnya PJU ke Dinas Perhubungan. Dan ini telah mendapatkan respon positif. “Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk masalah irigasi ini”, katanya.
Terpisah, Kabid Bina Marga Dinas PUPR kota Mojokerto, Endah Supriyani, ST, MT berharap semua pihak menahan diri. “Kami berharap warga bersabar. Termasuk soal irigasi, itu kan belum rampung. Saluran irigasi sepanjang 800 meter dengan lebar 7 – 8 meter di jalan Kemasan itu nanti disiapkan 6 skat balok. Nanti kita operasikan kalau selesai, sabar dulu ya”, Cetusnya.
Endah mengungkapkan bahwa skat balok yang digunakan untuk membendung air tersebut sudah ada di gambar perencanaan. Ia mengungkapkan skat tersebut bekerja untuk membendung air sehingga nantinya air akan dapat dengan mudah mengalirkan ke lahan pertanian warga.
Menyinggung soal posisi air yang cenderung dalam saat ini karena faktor sedimentasi. “Itu kelihatan dalam soalnya belum terisi sedimen. Nanti kalau sudah ada walet atau sedimennya pasti posisi air akan naik. Dan saat ini kita belum membuka dam air sepenuhnya sehingga posisi airnya ada dibawah”, katanya.
Soal keberadaan material jalan, Endah mengungkapkan jika pihaknya akan meminta agar pemborong memindahkan material yang di bahu jalan. Sehingga tidak menganggu lalu lintas.
Jalan Raya Kemasan kini tengah di lebarkan. Pelebaran jalan dengan memanfaatkan saluran irigasi tersebut menelan anggaran sebesar Rp 3.793.302.556. Dengan pelaksana kontruksi adalah CV Nahila Cipta Perdana, Surabaya.
(Gon)