Mojokerto (transversalmedia) – Dalam menjelang hari raya natal dan tahun baru 2021, Pemerintah Kota Mojokerto akan mempersiapkan petugas di beberapa titik untuk mencegah euforia yang menimbulkan kerumunan. Ini dilakukan sebagai upaya pengetatan pengawasan mobilitas warga untuk mencegah terjadinya lonjakan penularan Covid-19.
“Sudah sekitar satu bulan setengah ini kota Mojokerto zero kasus covid-19. Jangan sampai momentum perayaan Natal tahun 2021 dan tahun baru 2022 nanti mengakibatkan terjadinya lonjakan penularan Covid-19”, ujar Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetya ATD MM.
Menyikapi pencegahan ini, Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Mojokerto ini mengatakan, “Dalam dalam menghadapi Natal dan tahun baru ini, kita perlu menyikapi dengan tetap menjaga protokol kesehatan serta tidak melakukan euforia yang bisa menimbulkan adanya kerumunan-kerumunan, sehingga ini berpotensi bisa memicu kenaikan daripada kasus covid-19 di Kota Mojokerto”, katanya. Rabu, (24/11/2021)
Saat di wawancarai awak media setelah usai mengikuti sidang paripurna di kantor DPRD, Gaguk menjelaskan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19 saat natura, Pemkot Mojokerto berpedoman pada Permendagri Nomer 62 Tahun 2021. “Saat nataru, mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022, diberlakukan PPKM level 3,” tandasnya.
Dalam upaya pengetatan tersebut Pemkot berkoordinasi dengan Forkopimda dan pihak terkait. “Selama nataru, alun-alun ditutup, tempat keramaian seperti mall, tempat hiburan, tempat makan dan lainnya boleh buka. Acara pernikahan juga boleh tapi semuanya harus dengan prokes ketat dan kapasitas 50%”, jelasnya.
Pelaksanaan ibadah natal di gereja juga diperbolehkan tapi tetap dengan prokes yang ketat dan tidak boleh melebihi 50% dan kapasitas. “Meski diperbolehkan namun diharapkan pelaksanaan ibadah natal dilakukan secara virtual”, harapnya.
Khusus untuk perayaan Old and New Year, ditegaskan jika perayaan Old and New Year dan konvoi atau arak-arakan dilarang. “Cukup dirayakan di rumah bersama keluarga”, tegasnya.
Dihimbau kepada masyarakat agar tidak euforia, khususnya dalam kegiatan natal dan tahun baru supaya tidak ada lagi lonjakan penularan Covid-19
“Jangan mudik atau bepergian jika tidak sangat perlu. Mari kita semua turut menjaga kondisi yang sudah membaik ini. Jangan sampai terjadi lonjakan lagi. Kalau terjadi lonjakan lagi, kita semua yang susah. Kini semua sudah pernah merasakan saat terjadi lonjakan penularan Covid-19, jangan sampai terjadi lagi”, pungkasnya.
(Gon)