Mojokerto (transversalmedia) – Pengerjaan di akhir tahun, DPRD kota Mojokerto komisi II melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah proyek yang hingga kiri belum terselesaikan. Rabu (29/12/2021).
Beberapa pembangunan fisik yang di kunjungi oleh DPRD, antara lain ; tugu alun-alun, proyek pembangunan drainase sepanjang jalan Majapahit, dan proyek pembangunan gedung DPRD di jalan Surodinawan. Selanjutnya proyek pembangunan gedung budaya di Rejoto, pembangunan kolam renang Sekarsari dan proyek rehab GOR Gajah Mada.
Ketua Komisi II, Muhammad Rizky Fauzy Pancasilawan, “Kami (DPRD) melakukan fungsi pengawasan untuk melihat langsung sejumlah proyek yang tampaknya masih dalam pengerjaan. Jadi kami mengetahui prospeknya seperti apa dan apa saja kendalanya hingga penyelesaian banyak yang tidak tepat waktu”, ujarnya.
Dari hasil sidak diketahui banyak proyek yang progresnya di luar ekspektasi. Seperti gedung DPRD yang semula progresnya bagus ternyata didapati masih ada kesalahpahaman antara penerimaan yang DPRD terima ketika ada pembahasan APBD dan penjelasan dari DPUPR.
Untuk itu rencananya Komisi II akan memanggil pihak terkait guna melakukan hearing. “Jadi ini di luar ekspektasi kami, kami harap tadi itu di Gedung DPRD sudah ada keramik, ternyata tidak. Yang tahun depan tinggal landscape sama mekanikal elektrikal, ternyata masih belum,” tandasnya.
“Menurut pemahaman kami (DPRD) kan harusnya struktur gedung itu sudah jadi. Tahun depan ini kita tinggal sketsa mekanikal elektrikal aja tapi ternyata memang keramik kan belum ada,” Imbuhnya.
Untuk proyek lainnya juga tidak sesuai harapan. Di Rejoto Komisi II menjumpai gedung juga masih belum berdiri, masih dalam tahap pemasangan baja atap. “Kami juga nanti akan tanyakan bagaimana mekanisme yang benar ke temen-temen PBJ (Pengadaan Barang dan Jasa) dan dinas pemangku,” katanya.
Sedangkan di alun-alun, Komisi II ketemu dengan beberapa pegawai, tukang dan mandor proyek. Didapat keterangan jika pengerjaan proyek sudah dihentikan sejak Selasa (28/12/2021). “Mereka (pekerja proyek) juga masih belum menerima gaji,” Imbuhnya.
Terkait dengan prospek pekerjaan, proyek pembangunan tugu alun-alun tidak sampai 20% dari target yang sudah diberikan. “Meskipun kalau memang sudah ada perubahan atau perpanjangan SPK, kesimpulan kami saat ini masih belum bisa selesai di tahun depan,” tegasnya.
untuk proyek saluran air di jalan Majapahit, Komisi II menemukan ada saluran air yang justru tersumbat akibat pengerjaan proyek ini. “Di Jalan Majapahit kita perlu warning karena ada saluran air yang memang tersumbat karena pekerjaan itu. Jangan sampai di musim hujan justru banjir,” imbuhnya.
Dengan adanya temuan tersebut, Komisi II berencana menggelar hearing dengan pihak terkait. “Secepatnya kita hearing. Paling cepat besok,” pungkasnya.
(Gon)