Giat Reses Rizky Disuguhi Tari Khas Tradisional

Mojokerto (transversalmedia) – DPRD Kota Mojokerto, ketua komisi II, Moch. Rizky Fauzi Pancasilawan menggelar giat seses di jalan Murukan II, Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajuritkulon, mendapat apresiasi dari warga setempat. 

Peserta reses menyambut baik kehadiran ketua Komisi II dengan didampingi Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Ery Purwanti dan Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Mojokerto, Yustinus Arianto. 

Mengawali acara reses disambut tarian khas Banyuwangi, Tari Gandrung, dengan peran 2 remaja putri. berbeda dengan kebanyakan reses lainnya. 

Seorang pengurus mushola juga mendapatkan dana bantuan tunai untuk rehab tempat ibadah itu dari DPC PDI Perjuangan. Sebab musholanya tidak dapat dicover dana bantuan sosial (bansos) pengurus partai berlambang banteng gemuk ini tergerak memberikan bantuan tunai dan menjanjikan mencari cara agar renovasi yang diinginkan dapat terwujud. 

Rizky (sapaan akrab) mengungkapkan audiens yang hadir merupakan representasi dari masyarakat. Karena yang hadir merupakan keterwakilan masyarakat. Dari unsur RT, RW dan tokoh masyarakat lainnya. 

Ia juga menjanjikan apa yang disampaikan dalam aspirasi nanti akan direalisasikan tahun depan. Ia akan berusaha memperjuangkan setiap usulan yang masuk sepanjang tidak menyalahi aturan. 

“Usulan Pak Goni (Ketua RW) soal PJU lingkungan. Alasannya karena kota semua jalan harus terang benderang. Oke, namun PJU harus ditata dengan baik. Misalnya ditikungan jangan terlalu silau sehingga menganggu pengguna jalan, ” Kata Rizky. Sabtu (19/2/2022).

Rizky menerangkan, PJU tidak semata-mata gratis, tapi adalah menjadi beban pemerintah. “Mari kita akomodir, tapi kita tata nanti ketemunya berapa titik. Sudutnya dimana saja, ” Jelasnya

Lebih lanjut ia memaparkan, jika ada usulan warga di Musrenbang gagal terealisasi, maka di Pokir dapat perlakuan khusus. “Yang akan kami sampaikan melalui keterwakilan njenengan untuk di usulkan di Musrenbang Kota.  Kalau Pokir (Pokok-pokok pikiran) Dewan, silahkan diusulkan los doll. Minta hibah, pelatihan boleh. 

Pelatihan las, nasi kotak, nasi hantaran. Hibah tempat-tempat ibadah di Trenggilis, Bloto. Perbaikan jalan. 

Pengembangan TPQ minta seragam, monggo, ” Urainya. 

Menurutnya, yang tidak bisa diakomodir adalah obyeknya milik pribadi. Demikian dengan tempat ibadah  tidak terbatas satu agama, namun agama-agama yang diakui Negara. 

Dalam kesempatan tersebut, sejumlah usulan warga terus mengalir. Itu lantaran Yustinus mendesak warga agar memanfaatkan kesempatan itu untuk memberikan usulan seluas-luasnya. Giman, misalnya. Ia berharap ada kelanjutan rehab untuk TPQ Al Taqwa Murukan. Sehingga TPQ bisa dipakai anak-anak Murukan. 

(Gon)

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terpopuler