Fantastis, Wahju Nur Hidayat Sukses Kawal Aspirasi Masyarakat Senilai Rp 2,47 miliar

Mojokerto (transversalmedia) – Angka Fantastis, sukses merealisasi pembangunan infrastruktur, Wahju Nur Hidayat dari Anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPRD Kota Mojokerto, dengan 19 titik senilai Rp 2,47 miliar pada tahun 2022 ini. Realisasi sekitar 50 paket pekerjaan dari 97 usulan masyarakat tahun 2021 lalu. 

“Kita berhasil mengegolkan sedikitnya 50 paket pekerjaan senilai Rp 2,47 miliar. Itu hanya dari satu anggota Dewan belum dari abah Juned (Junaedi Malik, anggota FKB) malah lebih besar lagi. Sekitar Rp 2,5 miliar”, Kata Wahju Nur Hidayat ditemui usai giat reses di gedung Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama Kecamatan Magersari. Sabtu (19/02/2022). 

Hal ini menunjukkan optimistis yang berhasil memperjuangkan sisa usulan konstituennya dari tiga kali reses di tahun 2021 yang belum terakomodir Pemkot Mojokerto. “Nantinya yang kurang diperjuangkan kembali. Saya yakin itu, dan usulan yang belum terealisasi bakal kita masukkan kembali dalam daftar reses tahun ini”, Ujarnya. 

Pria bertubuh besar ini mengaku tak habis pikir dengan terkendalanya usulan yang belum terlaksana. Untuk itu, pihaknya telah mengundang Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait soal ini. “Nanti kita undang kembali. Terutama Sekda dan kepala Bappeko. Alasannya penolakannya karena tema. Padahal usulan kami selalu memperhatikan RPJMD  (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah), loh”, Jelasnya.

Menurut ia, dari sekian banyak usulan yang terealisasi adalah proyek fisik. “Kebanyakan fisik, infrastruktur U-ditch. Kalau non fisiknya malah nggak ada”, Imbuhnya. 

Dalam reses tersebut, Wahju mendorong pengefektifan kembali keberadaan satgas belajar. Sebab, kata ia, pada masa daring ini banyak anak-anak bermain pada jam-jam belajar. “Ini tentu tidak bagus. Karenanya saya mendorong pemerintah daerah untuk mengefektifkan kembali satgas belajar yang selama ini vakum. Sehingga kualitas pendidikan di Kota ini tetap bagus”, ujarnya. 

Ia juga mengajak konstituennya untuk memanfaatkan lahan-lahan kosong di Kota Mojokerto untuk ditanami tanaman produksi. “Lahan kosong itu kalau bisa jangan sampai mangkrak. Supaya ada hasil, tanami dengan pola hidropoly yang ditanam berjenjang. 

Kenapa saya peduli, karena pertanian itu lebih dekat dengan masyarakat, ” Pungkasnya.

(Gon)

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terpopuler