Mojokerto (transversalmedia) – Pemerintah kota Mojokerto melalui Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP Naker) membuka Job Fair atau bursa kerja kategori mini yang merupakan kegiatan hari jadi kota Mojokerto 104 tahun. Ternyata serbuan pencari kerja (pencaker) melebihi sasaran target. Hal ini bukan kategori mini akan tetapi kategori jumbo.
Kegiatan ini dilaksanakan di Mall Pelayanan Publik (MPP), Selasa (28/6/2022). Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam sambutannya, mengatakan “Dalam rangkaian hari jadi Kota Mojokerto yang ke 104, pemerintah kota Mojokerto melaksanakan kegiatan job fair. Kalau judulnya adalah Mini Job Fair tapi ternyata berdasarkan daftar hadir yang terlaporkan kepada saya sampai dengan pukul 09.40 pagi sudah ada 2.150 pencaker yang hadir. Jadi kalau sudah begitu mininya harus dicoret ini, berarti ini bener-bener job fair”, katanya.
Selama 2 tahun pandemi covid-19 melanda dunia, termasuk Kota Mojokerto, berdampak angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang tinggi. Penyebabnya adalah banyaknya perusahaan yang terjebak yang harus membatasi usahanya atau bahkan menutup secara keseluruhan usahanya sehingga harus mem-PHK seluruh tenaga kerjanya.
“Maka kesempatan hari ini adalah kesempatan yang sangat istimewa dengan banyaknya lowongan kerja yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan di kota Mojokerto ini diharapkan menjadi pemicu penurunan tingkat pengangguran selama 2 tahun pandemi ini”, ujarnya.
Yang ke 2, kata dia, ekonomi adalah salah satu sektor yang terdampak cukup signifikan dengan adanya berbagai regulasi pembatasan kegiatan maupun jalur distribusi. Sehingga di tahun 2022 ini dimana penyebaran Covid-19 sudah mampu dikendalikan oleh seluruh stakeholder, kesempatan untuk memulihkan kembali sektor ekonomi ini adalah prioritas bagi seluruh daerah.
“Tahun 2022 ini angka pertumbuhan ekonomi sementara yang dirilis oleh BPS sudah di atas 5%. Sehingga kita optimis sampai dengan akhir 2022 nanti pertumbuhan ekonomi Kota Mojokerto bisa dikatakan tumbuh normal seperti sedia kala,” harapnya.
Yang ketiga, lanjutnya, bonus demografi. Di seluruh Indonesia harus memiliki satu kesiapan bagaimana menyambut bonus demografi. Usia produktif yang jumlahnya melebihi 50% dari total penduduk harus dipersiapkan.
Artinya, imbuhnya, keberuntungan sumber daya manusia usia produktif jangan menjadi beban bagi daerah dan negara tapi justru sebaliknya bonus demografi ini harus menjadi sebuah potensi untuk meningkatkan kesejahteraan dan juga kemajuan daerah.
“Maka berdasarkan indeks pembangunan kota Mojokerto yang sudah berada di angka 78,09, saya optimis bonus demografi Kota Mojokerto adalah sebuah berkah,” harapnya lagi.
Sedangkan Kepala DPMPTSP Naker Heryana Dodik Murtono mengatakan, job fair kali ini diikuti oleh 25 perusahaan dengan 1.587 lowongan kerja. Dan job fair ditutup pada pukul 16.00, total jumlah pencaker yang hadir sebanyak 3.716 orang dengan rincian warga kota Mojokerto sebanyak 1.003 orang dan warga luar kota 2.713 orang.
“Kami ucapkan terimakasih kepada perusahaan peserta job fair yang telah bersedia membuka lowongan kerja. Semoga kerjasama ini dapat berlanjut di tahun yang akan datang,” katanya.
Menurut sumber data statistic dari BPS, jumlah 132,34 ribu penduduk di kota Mojokerto tercatat yang paling sedikit di Jawa Timur. Dari jumlah itu, 69.355 orang di antaranya masuk kategori usia angkatan kerja, yang meliputi 64.587 penduduk bekerja dan 4.768 orang pengangguran atau sebanyak 3.215 pernah bekerja serta 1.553 tidak bekerja.
Apabila dibandingkan dengan jumlah pengangguran terbuka tahun 2020 yang berjumlah 4.712 orang makantelah terjadi kenaikan pengangguran terbuka sebanyak 56 orang.
“Melalui Job Fair seperti ini diharapkan kedua belah pihak dapat bertemu secara langsung sehingga mempercepat proses penempatan,” pungkasnya.
(Gon)