Mojokerto (transversalmedia) – Mengawali reses II tahun 2022, Sulistiyowati melaksanakan kegiatan reses DPRD Kota Mojokerto di lingkungan Pekayon Gang 4, kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto.
Anggota Fraksi PKB ini mendengarkan aspirasi masyarakat terkait program bedah warung yang diluncurkan Pemerintah Kota Mojokerto. Program ini boleh dibilang masih baru. Informasi yang diperoleh warga terkait program ini masih minim, bahkan banyak warga kota yang belum tahu terkait program ini. Sehingga warga pun banyak yang mempertanyakannya.
“Saya sudah ke kantor kelurahan mengantar teman yang punya warung untuk mengikuti program Bedah Warung. Ternyata teman saya tidak dapat, justru orang pada yang dapat program Bedah Warung. Apa persyaratannya mengikuti program Bedah Warung ini”, ungkap Poniran, warga Jagalan saat mempertanyakan terkait persyaratan untuk mengikuti program ini. .
Melanjutkan aspirasi yang ke dua dari warga, M Gozali, Ketua RW Penarip. Ia bertanya apakah program Bedah Rumah dapat digunakan untuk mengisi warung. “Ini warga saya warungnya sudah ada dan masih bagus tapi isinya warung (barang dagangan) yang belum ada. Apa bisa program Bedah Warung digunakan untuk isinya warung,” tanyanya.
Hadir dalam acara tersebut antara lain, Gus Ali Wahrudin yang mewakili pengurus DPC PKB Kota Mojokerto, Lurah Kranggan Muhammad Roichan, para ketua RT dan RW di lingkungan Penarip dan Pekayon, dan sejumlah undangan.
Menanggapi aspirasi warga terkait program Bedah Warung, Muhammad Roichan mengatakan, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, termasuk tanah yang didirikan warung harus milik sendiri. Kelurahan Kranggan pada tahun ini mendapatkan 14 warung untuk dibedah. Per warung anggarannya Rp 11 juta. “Aspirasi dari warga nanti juga akan disampaikan kepada dinas terkait. Sedangkan jika untuk mengisi warung, tidak bisa”, terangnya.
Sedangkan Sulistiyowati mengatakan, di tempat lain dirinya ditawari barangkali ada yang direkomendasikan untuk mendapatkan program Bedah Warung. “Setelah saya tawarkan ke sejumlah ketua RT dan RW, sampai sekarang masih belum usulan. Bagi warga yang membutuhkan program Bedah Warung ini, silakan mengusulkan”, tuturnya.
Selain terkait program Bedah Warung, warga juga menyampaikan aspirasi terkait hal lain. Di antaranya terkait jargas, permintaan seragam, dan taman bacaan untuk TPQ. Bahkan ada yang minta bantuan pembebasan tanah untuk lahan parkir masjid yang nilainya mencapai Rp 1,6 miliar.
Menanggapi masalah ini, anggota Komisi 1 ini berjanji akan menindaklanjuti. “Silakan nanti buat proposalnya. Formatnya sudah ada di kantor PKB”, jelasnya.