Mojokerto (transversalmedia) – Ada kekhawatiran pengerjaan mega proyek pelebaran jalan Empunala bagi warga sekitar soal dampak pemukiman banjir. kekhawatiran ini disampaikan saat Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Mojokerto Agus Wahjudi Utomo A.M.D melaksanakan Reses ke 2 tahun 2022 di Balongsari VII/7. Kamis (7/7/2022) malam.
Kegiatan reses kali turut dihadiri oleh Lurah Balongsari, Ageng Ardhyanto S.Stp.
Mewakili warga di lingkungannya, Samsul Arif, Ketua RT 04 RW 01 lingkungan Gembongsari mengatakan, pelebaran jalan Empu Nala dilakukan dengan menutup sungai untuk jalan. Jika melihat U-gutter yang sudah dipasang maka jalan Empu Nala dipastikan akan lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.
“Dengan adanya jalan Empu Nala yang ditinggikan, dikhawatirkan jika hujan, air dari jalan Empu Nala akan masuk ke gang-gang sepanjang jalan Empu Nala,” katanya.
Menurutnya, tidak hanya dirinya yang khawatir tapi warga sekitar jalan Empu Nala merasakan kekhawatiran yang sama. “Sekarang saja jika hujan deras sudah menimbulkan genangan air. Kadang tiga jam setelah hujan, air baru surut. Apalagi nanti jika posisi jalan Empu Nala lebih tinggi, air dari jalan Empu Nala dikhawatirkan masuk ke permukaan warga,” ujarnya.
Untuk itu, mumpung ketemu anggota dewan, dirinya minta dewan supaya mencarikan solusinya. “Pak Agus (Agus Wahjudi) kan duduk di komisi II yang membidangi pembangunan, solusinya bagaimana sebelum kekhawatiran warga benar-benar terjadi,” harapnya.
Ia juga meminta untuk disediakan pompa air jika ada dalam keadaan. “Ya kita minta pompa air, yang penting tidak banjirlah”, tambahnya.
Menanggapi masalah tersebut, Agus Wahjudi Utomo mengatakan, dirinya memaklumi apa yang menjadi kekhawatiran warga. Untuk itu dirinya akan membahas masalah ini dengan dinas terkait. “ Tentunya yang lebih tahu kan dinas teknis. Saya akan coba membahas dengan Dinas PU mungkin. Semoga sebelum musim hujan sudah ada solusi,” katanya.