Mojokerto (transversalmedia) – Demi upaya menekan angka kenakalan remaja yang terus meningkat. Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) melalui acara kegiatan, ‘Manjain Aja’ telah menjalin komunikasi efektif antara orangtua dan Remaja. Hal dilaksanakan di ruang Sabha Mandala Madya Pemerintah Kota Mojokerto. Senin (28/11/2022).

Ning Ita, Wali Kota Mojokerto mengatakan melalui forum dialog jika komunikasi antara anak dan orangtua kurang efektif, maka berpotensi anak terjerumus ke hal-hal negatif. Forum ini sekaligus menjadi rangkaian dari peringatan 4 tahun Ning Ita Mengabdi, yang jatuh pada bulan Desember mendatang.

“Berawal dari saya membuka forum diskusi dengan remaja beberapa waktu lalu, ternyata banyak remaja yang komunikasinya kurang efektif dengan orangtuanya. Inilah kemudian kami jadikan sebagai salah satu tema kegiatan hari ini, kami akan menjembatani komunikasi antara orangtua dan anak. Karena kalau ini tidak kita jembatani, kita selesaikan, ini berpotensi membawa anak pada kenakalan”, terangnya.

Dihadirkan narasumber dari Psikolog Klinis Hannia Perwitasari, S.Psi, M.Psi, serta sebagai peserta siswa-siswi SMP/SMA, Guru BK, dan para orangtua yang memiliki remaja di kader PKR.

“Fokusnya hari ini adalah pada persoalan kenakalan remaja yang sumber pencetusnya dari kurang efektifnya komunikasi dengan orangtua, yang artinya mereka mencari pelarian ke arah yang negatif”, katanya.

Upaya lain juga telah dilakukan Pemkot Mojokerto dalam menekan angka kenakalan remaja yang terus meningkat, mulai dari P4GN yang menyasar anak-anak sekolah, dan membuat pusat rehabilitasi untuk mengatasi penyalahgunaan narkoba.

Sementara untuk menangani pergaulan remaja yang menyimpang, Pemkot Mojokerto telah mengoptimalkan peran PIK R, dan Bina Keluarga Remaja di masing-masing kelurahan.

Sementara Kepala Dinkes PPKB Kota Mojokerto dr. Triastutik Sri Prastini Sp.A menjelaskan, remaja merupakan peralihan dari anak-anak menuju dewasa, menghadapi banyak perubahan mulai dari fisik, mental, perilaku serta pemikiran yang menyebabkan banyak masalah yang dihadapi. Oleh karena itu diperlukan suatu komunikasi yang efektif antara orangtua dengan remaja, antara guru dengan remaja, dan antara lingkungan dengan remaja.

“Kalau komunikasi yang dilakukan tersebut efektif, maka diharapkan para remaja ini nanti akan menjadi generasi penerus yang sehat, hebat dan cerdas, memiliki mental yang kuat, dan tidak terjerumus dalam hal-hal negatif”, jelasnya.

“Ini memerlukan suatu kolaborasi, sinergitas dari lintas sektor terkait mulai dari pendidikan dan lingkungan”, imbuhnya.

(Gon)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here