Mojokerto (transversalmedia) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto terus berbenah, dengan menghindari proyek mangkrak. Lelang proyek fisik sudah dimulai awal tahun 2023. Kepala Bagian Pengadaan Barang/Jasa dan Pembangunan Sekretariat Pemkot Mojokerto, Muraji, mengatakan, perintah dari Wali Kota untuk mempercepat pembangunan untuk proyek fisik sehingga masyarakat merasakan manfaatnya.
“Saat ini OPD-OPD di lingkup Pemkot Mojokerto mulai tengah memproses input ke aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP). Ini bentuk proses tender nanti penyedia bisa memonitor melalui aplikasi sirup. Di kota Mojokerto itu apa ada aja sih ??”, katanya. Kamis (5/1/2023).
Muraji mengaku jika menginput itu tidak semudah dibayangkan, karena yang yang menginput adalah LKPP RI. “Kadang kesulitan memasukan karena prosesnya di berbagai Pemerintahan Daerah yang ada di Indonesia barengan sehingga lemot. “Kalau sudah dinyatakan lengkap maka proyek akan dilelang. Lelang akan diumumkan melalui LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik),” katanya.
Lelang proyek di Kota Mojokerto akan dimulai pada bulan Januari ini dan ditargetkan pada bulan Agustus nanti semua proyek sudah rampung dilelang. “Ya kita kebut lelangnya supaya cepat selesai”, imbuhnya.
Menurutnya, proses lelang ke LPSE, ada berbagai tahap mulai dari proses menginput aplikasi sirup, jika dokumennya lengkap maka dikirim ke PBJ. “Pihak PBJ dikaji ulang. Jika dinyatakan lengkap baru tayang untuk lelang dan diumumkan pemenang”, katanya.
Menurut mantan sekretaris DPUPR PRKP mengaku, lelang proyek di Kota Mojokerto pada tahun ini sengaja dilakukan lebih awal dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan gunakan menghindari adanya proyek mangkrak akibat pengerjaan proyek yang dilakukan di akhir tahun.
“Dengan dilakukan lelang lebih awal, maka masih ada waktu untuk menyelesaikan jika ada proyek yang putus kontrak. Pengerjaan proyek yang putus kontrak dapat diberikan kepada pemenang lelang kedua, sehingga proyek dapat diselesaikan sebelum akhir tahun”, jelasnya.
Pada tahun 2022 lalu memang tidak ada proyek yang mangkrak meski diakui ada beberapa proyek yang batas waktu penyelesaian molor. Namun, pada tahun sebelumnya ada beberapa proyek yang mangkrak.
“Salah satu penyebab proyek mangkrak atau putus kontrak karena waktu pengerjaanya mendekati akhir tahun. Sehingga tidak cukup waktu untuk menyelesaikannya. Nah, kita tidak mau itu terjadi lagi. Makanya di tahun ini kita kebut lelangnya supaya pengerjaanya tidak berhimpitan dengan akhir tahun”, pungkasnya.
(Gon)