Mojokerto (transversalmedia) – Di kota Mojokerto, untuk tahun 2024 dengan mengarah kebijakan di dalam pembangunan yang memprioritaskan ketahanan ekonomi yang bersumber dari rantai pariwisata, juga melanjutkan infrastruktur yang terintegrasi serta melanjutkan transformasi digital dan stabilitas sosial politik.
Hal ini dikatakan Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari pada acara kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan tingkat kelurahan di ruang aula kantor kelurahan Balongsari, kecamatan Magersari. Jumat (20/1/2023).
“Saya kira berbicara ekonomi di tahun 2024 ini, sifatnya melanjutkan yang sudah berjalan di tahun-tahun sebelumnya termasuk tahun ini tahun 2023. Kenapa fokusnya pemerintah pada sektor ekonomi. Dampak dari pandemi covid-19, untuk negara Indonesia ekonominya masih dalam kategori baik masih positif diatas 5 persen”, katanya.
Karena fokusnya kepada ekonomi, Indonesia kondisinya kategori baik karena tumbuh positif diatas 5 persen, namun yang harus diwaspadai di tahun 2023 kemungkinan tahun kedepan bahkan ada perhitungan tahun proyeksi atau prediksi yang dilakukan IMF sehingga lembaga-lembaga ekonomi dunia. Saat ini ada 70 negara mengalami resesi, tidak tumbuh melainkan minus tidak seperti di Indonesia.
Dengan menjaga inflasi, “Dengan rantai produksi pariwisata karena dalam 4 tahun ini kita berproses Mojokerto menuju kota pariwisata, wisata itu tema besarnya sejarah besarnya budaya majapahit tapi bagaimana kita menciptakan ekosistem pariwisata di kota Mojokerto. Termasuk 3.300 sekian wirausaha baru hasil inkubasi wirausaha yang sudah mendapat pelatihan, pendampingan bantuan permodalan yang eksis, ini adalah bagian industri pariwisata”, ujarnya.
Disamping itu pula, Wali Kota Mojokerto yang akrab dipanggil Ning Ita ini juga mengatakan ada 9 (sembilan) arah kebijakan dan prioritas pembangunan untuk kota Mojokerto menuju tahun 2024, arah kebijakan ini dicetuskan dalam musrenbang dengan mengusung tema ‘Menguatkan ketahanan dan pemerataan ekonomi masyarakat dengan pengembangan rantai produksi pariwisata dan ekonomi kreatif melalui infrastruktur terintegrasi, transformasi digital, dan stabilitas sosial politik’.
Pada tahun 2022, Pemkot Mojokerto mengucurkan dana kelurahan ke kelurahan Balongsari sebesar Rp 1.379 milyar namun yang terealisasi 949 juta dengan capaian 68,8 persen. Selanjutnya tahun 2023 Pemkot Mojokerto mengucurkan dana anggaran yang lebih besar yaitu Rp 1.906 milyar. Untuk anggaran Rp 1.445 milyar yang dimana anggaran tersebut digunakan pembangunan saluran drainase, pembangunan jalan dan jembatan, pembangunan gapura majapahit, pelatihan usaha pemasangan wifi publik pengadaan alat bantu disabilitas.
“Untuk tahun 2023 ini kegiatannya adalah pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan, di plotting sebesar Rp 900 juta. Untuk para kader motivator, posyandu, rembug stunting karena kota Mojokerto 2 tahun kedepan punya target zero atau 0 stunting”, pungkasnya.
Hadir juga dalam giat tersebut, antara lain Kepala DPUPRPRKP Mashudi, Kabid Rendalbang Balitbang Dwi Purwoko, Camat Magersari Soegeng Rijadi Prajitno SH, dan Lurah Balongsari Ageng Ardhyanto S.Stp.
(Gon)