Mojokerto (transversalmedia) – Kecamatan Prajuritkulon melaksanakan musyawarah perencanaan pembangunan tingkat kecamatan (Musrenbangcam) Prajuritkulon. Berdasarkan rekapitulasi usulan musrenbang dari 6 (enam) kelurahan di kecamatan Prajuritkulon untuk tahun 2024.
Yang dimana hasil usulan terdapat total 119 usulan yang mencakup : 76 usulan di bidang fisik, 23 usulan di bidang ekonomi, dan 20 usulan di bidang sosial budaya.
Tampak hadir yang diantaranya, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto Junaidi Malik, Kepala Bappedalitbang Agung Moeljono Soebagijo SH MH, sejumlah kepala dinas, Camat Prajuritkulon Riaji SH, lurah se kecamatan Prajuritkulon, LPM se kecamatan Prajuritkulon, dan lainnya.
Camat Prajuritkulon Riaji SH mengatakan, dari 119 usulan, yang akan diusulkan hingga Musrenbang tingkat Pemkot Mojokerto sebanyak 107 usulan, terdiri dari fisik 70 usulan, bidang sosbud 18 usulan, dan bidang ekonomi 19 usulan. Adapun 12 usulan terpaksa harus ditolak dengan alasan.
“Penyebab usulan ditolak karena ada yang status tanahnya belum jelas atau belum tanah aset, tidak sesuai dengan kamus usulan Musrenbang, umur peminat pelatihan tidak sesuai dengan ketentuan, dan jumlah peminat pelatihan kurang dari ketentuan atau kurang dari lima orang”, tuturnya saat memberi sambutan Musrenbangcam di Pendopo Kantor Kecamatan Prajuritkulon, Jalan Raya Prajuritkulon No. 70. Senin (13/2/2023).
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat memberi pengarahan, Sejalan dengan prioritas pembangunan kota Mojokerto tahun 2024 yakni pengembangan UMKM serta pariwisata.
“Maka rencana pembangunan yang panjenengan usulkan untuk tahun 2024 diharapkan bisa menunjang dan mendukung rencana pengembangan kota mojokerto sebagai kawasan wisata sejarah dan budaya. Serta dari segi ekonomi kreatifnya, dengan lebih memberdayakan kelompok usaha atau UMKM. Karena UMKM ini merupakan bagian tak terpisahkan dari pariwisata kota Mojokerto”, katanya.
“Saya berharap usulan-usulan program pembangunan tahun 2024 dari panjenengan semua telah mengakomodir program program terkait pelibatan unsur-unsur yang berperan dalam menjaga kondusifitas sosial politik di daerah masing-masing, seperti linmas, dll. Mengingat sangat krusialnya peran serta masyarakat dalam mendukung kesuksesan pemilu serentak tahun 2024 nanti”, jelasnya.
“Terakhir, saya berharap kita semua bisa bersinergi dalam membangun kota Mojokerto. Mari bersama-sama mendukung dan mengawal proses realisasi pembangunan di kecamatan Prajuritkulon ini. Guna memastikan seluruh anggaran bisa terserap dan tepat sasaran, sehingga bisa memberikan kemanfaatan yang semaksimal mungkin untuk masyarakat. Jangan sampai ada program pembangunan yang mubazir. Selain itu, sebisa mungkin jangan sampai ada anggaran yang harus dikembalikan ke pemerintah kota Mojokerto karena tidak terserap”, pungkasnya.
Sedangkan Junaidi Malik mengingatkan, program pengentasan kemiskinan anggarannya besar namun lebih banyak untuk penunjangnya dibandingkan dengan output.
“Saya berharap, OPD di kota Mojokerto yang menyusun Renja, Resta, dan RKA agar uang miliaran itu lebih diarahkan kepada masyarakatnya ketimbang belanja penunjangnya. Sebab, jika belanja penunjangnya lebih banyak, maka out put kepada masyarakat kurang signifikan”, pungkasnya.
(Gon)