Pemkot Mojokerto Dukung Generasi Muda Kelompok Perfilman

Mojokerto (transversalmedia) – Keseriusan Pemerintah Kota Mojokerto menjadikan Kota Mojokerto sebagai kota pariwisata adalah salah satunya melalui pembuatan perfilman untuk mendongkrak kota Mojokerto. Untuk mendukung pariwisata, Dinas Kepemudaan, Olah Raga, dan Pariwisata (Disporapar) menggelar workshop film di Pendopo Sabha Krida Tama Rumah Rakyat, jalan Hayam Wuruk. yang dilaksanakan selama tiga hari, dari 15–17 Februari 2023.

Plt. Kepala Disporapar Kota Mojokerto, Jujuk Nurdiansyah A.MD.LLAJ mengatakan, kegiatan workshop film tahun 2023 ini dilaksanakan dalam rangka mendukung program prioritas wali kota. Yang pastinya pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM pariwisata dan ekonomi kreatif. “Untuk membangkitkan dan mengembangkan perfilman bagi generasi muda atau insan film di Kota Mojokerto”, katanya. Kamis (17/2/2023)

Menurut Jujuk, karya pemuda tingkat daerah diharapkan tidak kalah dengan karya tingkat nasional, untuk itu memberi pengetahuan produksi film dan membentuk wadah untuk komunitas film yang ada di Kota Mojokerto. Selain itu, mengajak generasi muda untuk berkarya dan berkreasi sesuai dengan minat dan bakat di bidang film. 

Sementara, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari meminta workshop film dilaksanakan karena ingin agar sektor ekonomi kreatif di Kota Mojokerto bisa benar-benar menggeliat. “Kalau ngomong pariwisata kan tidak lepas dari 17 sub sektor ekonomi kreatif”, katanya.

Perempuan pertama Wali kota Mojokerto yang akrab dipanggil Ning Ita ini menegaskan, 17 subsektor itu tidak terpisahkan dari pariwisata, apalagi pariwisata di Kota Mojokerto bukan pariwisata alam, tapi berbasis sejarah dan budaya. 

Ning Ita juga mengatakan, jika saat ini sudah berjalan empat tahun, ada pembentukan, pembinaan, dan pendampingan kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

“Itu kan juga bagian yang kita fasilitasi agar di masing-masing kampung, masyarakatnya sadar bahwa untuk menjadi kota pariwisata, warganya sadar apa yang harus dilakukan supaya orang yang datang tidak kapok”, jelasnya.

Termasuk ekonomi kreatif, lanjutnya, UMKM sudah tahun keempat terus dilakukan pendampingan dan difasilitasi dengan bantuan permodalan. “Pelatihan kali ini juga demikian, setelah pelatihan harus ada pendampingan”, pintanya.

Diharapkan, pemerintah hadir memberikan fasilitas, setelah pelatihan ada yang ingin membentuk kelompok dengan membuat film pendek untuk mempublikasikan kuliner.

“Tolong dimanfaatkan. Kegiatan seperti ini benar-benar harus ada output yang bisa diukur. Setelah workshop ini, terbentuk berapa studio misalnya, sehingga nantinya semakin banyak terbentuk ekonomi kreatif di bidang perfilman”, pungkasnya.

(Gon)

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terpopuler