Mojokerto (transversalmedia) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan mewakilkan Kepala Bakorwil Bojonegoro Dr Agung Subagyo STT, MSi mengapresiasi langkah capaian Pemerintah kota Mojokerto, dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi signifikan. Hal dinyatakan pada serangkaian acara kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2024.
Pemerintah kota Mojokerto mengusung tema ‘Menguatkan Ketahanan Ekonomi Kota Mojokerto Melalui Optimalisasi Potensi Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang Didukung Dengan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan serta Transformasi Tata Kelola Pemerintahan’. Musrenbang dilaksanakan selama dua hari, dari tanggal 7 – 8 Maret 2023.
“Tepuk tangan untuk kota Mojokerto yang capaian pertumbuhan ekonominya melebihi provinsi Jawa Timur”, katanya di Hall Hotel Raden Wijaya, jalan Raden Wijaya kota Mojokerto. Selasa (7/3/2023).
Musrenbang dihadiri 120 peserta, terdiri dari Forkopimda, DPRD, perwakilan Bappeda Provinsi Jatim, Bakorwil Bojonegoro, Bappeda Kabupaten Mojokerto, Bappeda Jombang, Bappeda Sidoarjo, perangkat daerah di lingkup Pemkot Mojokerto, Camat, dan lurah.
Selain itu, perwakilan perusahaan, akademisi, pelaku usaha, organisasi masyarakat, organik wanita, serta tokoh masyarakat se kota Mojokerto.
Dijelaskan, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tetap tumbuh dengan prioritas pertumbuhan yang semakin baik dari tahun 2015 sampai tahun 2019, namun pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi provinsi Jawa Timur mengalami kontraksi akibat Covid-19., minus 2,33%.
Seiring dengan menurunnya kondisi pandemi Covid-19 mulai membaik pada tahun 2021 dengan nilai pertumbuhan ekonomi sebesar 3,57%. Dan pada tahun 2023 tumbuh menjadi 5,36%. “Ini diikuti oleh kota Mojokerto yang mampu tumbuh 5,56% di tahun 2023, tepuk tangan untuk kota Mojokerto”, ungkapnya.
Dalam rangka capaian target pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2024, pertumbuhan ekonomi provinsi Jawa Timur ditargetkan sebesar 4,71% – 6,35%. “Dan untuk kota Mojokerto diharapkan dapat menargetkan sebesar 4,9% – 6,6%”, harapnya.
Terkait persentase penduduk miskin, di provinsi Jawa Timur dalam kurun waktu tahun 2021 hingga Maret 2022, pemerintah provinsi Jawa Timur berhasil menurunkan tertinggi nasional, sebanyak 391.440 jiwa atau 28,33% dari total kemiskinan nasional, sehingga penduduk miskin di Jawa Timur menjadi 10,38%. Sedangkan pencapaian penduduk miskin di Kota Mojokerto pada Maret 2022 tercatat sebesar 5,98%. “Dalam rangka mendukung target penurunan penduduk miskin nasional tahun 2024, pada tahun 2024 Pemprov Jatim menargetkan 9,90% – 8,80%. Dan untuk Kota Mojokerto, diharapkan menargetkan 5,7% – 5,07%”, katanya.
Terkait Indeks Pembangunan Manusia (IPM), IPM provinsi Jatim tahun 2022 mencapai 72,75, meningkat 0,61 poin dibandingkan tahun 2021. Sedangkan capaian IPM kota Mojokerto pada tahun 2022 sebesar 79,35.“Dalam rangka mendukung target IPM nya tahun 2024, IPM provinsi Jatim ditargetkan sebesar 72,58 – 74,07. Sedangkan untuk kota Mojokerto diharapkan mampu menargetkan 79,13 – 80,70,” harapnya.
Di lain itu pula tingkat pengangguran terbuka di Jatim selalu berada di bawah nasional. Tahun 2022, tingkat pengangguran terbuka di Jatim sebesar 5,49% atau turun sebesar 0,25% dibandingkan tahun 2021. Angka tersebut menjadi yang terendah kedua di pulau Jawa tahun 2022. Sedangkan tingkat pengangguran terbuka di kota Mojokerto pada tahun 2022 sebesar 5,05%
“Dalam rangka mendukung target tingkat pen terbuka nasional tahun 2024, Pemprov Jatim pada tahun 2024 menargetkan 4,95% – 3,81%. Sedangkan untuk kota Mojokerto diharapkan mampu menargetkan 4,55% – 3,5%,” tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menghaturkan terima kasih atas apresiasi tersebut. Menyimak yang disampaikan Kepala Bakorwil, pertumbuhan ekonomi kota Mojokerto sudah sangat bagus, di angka 5,56%.
“Matur nuwun, itu semua kekuatan dari hulu sampai ke hilir yang ada di kota Mojokerto ini yang mampu saling menguatkan satu dengan lainnya, sehingga mampu tumbuh kembali normal di angka 5,56%”, katanya dengan disambut tepuk tangan peserta Musrenbang.
Untuk di tahun 2023 ini kota Mojokerto masih berfokus pada pemulihan ekonomi. Sebab, berdasarkan data, sepertiga negara di dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja. “Ada sekitar 70 negara yang sedang mengalami resesi ekonomi. Inilah yang harus kita jaga bersama agar ketahanan ekonomi nasional dan kita yang di daerah sebagai komponen pendukung kekuatan ekonomi nasional juga harus kuat agar tidak terdampak oleh ekonomi dunia yang belum baik”, katanya.
Untuk peta pembangunan kota Mojokerto di tahun 2024, tema yang diusung ‘Menguatkan Ketahanan Ekonomi Kota Mojokerto Melalui Optimalisasi Potensi Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang Didukung Dengan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan serta Transformasi Tata Kelola Pemerintahan’. “Dari tema ketahanan ekonomi tersebut ada 11 prioritas. Namun, untuk 2024 difokuskan pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif”, pungkasnya.
(Gon)