Mojokerto (transversalmedia) – Tabligh Akbar dalam rangka Nuzulul Qur’an tahun 1444 H/2023 di alun-alun kota Mojokerto dipenuhi ribuan pengunjung jamaah. Kehadiran ini makin semangat saat kehadiran Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari.
Selain dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pemerintah kota Mojokerto juga mendatangkan Da’i kondang asal Surabaya KH Imam Chambali, didampingi Abah Topan.
Sebagai tuan rumah Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan rasa syukur dan berterima kasih atas kehadiran Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan ribuan jamaah. Bahkan Ning Ita (sapaan akrab Wali Kota) memuji Khofifah bahwa masyarakat Kota Mojokerto juga telah merindukan sosok perempuan yang juga menjadi Ketua Umum PP Muslimat.
“Kami mohon kerawuhan ibu nanti bisa memberikan penguatan kepada kami semua warga Kota Mojokerto yang malam hari ini telah dengan khidmat, menanti, menunggu, gubernur yang sangat dicintai masyarakat, Khofifah Indar Parawansa, untuk hadir secara langsung”, katanya. Kamis malam (6/4/2023).
Sementara tampak keakraban kedua tokoh ini saling memuji, dan semakin digemari oleh jamaah Mojokerto. Gema suara jamaah melantunkan sholawat pun langsung terdengar kompak dan beriringan. Bahkan suasana semakin syahdu dengan dinyalakannya lampu flash handphone para jamaah sembari bershalawat.
“Ibu Wali badannya kecil, lincah maka prestasi kota Mojokerto luar biasa (langsung disambut jamaah tepuk tangan) mudah-mudahan semua manfaat barokah, barokah bagi kota Mojokerto, barokah bagi Jawa Timur, dan barokah bagi Indonesia”, puji Khofifah Indar Parawansa.
Usai melantunkan Sholawat Nabi bersama, Khofifah menceritakan perjalanan selama Safari Ramadhan 1444 H. Pada Bulan Puasa tahun ini, mantan Menteri Sosial RI itu lebih memilih mengunjungi masjid-masjid yang memiliki tonggak sejarah dakwah kuat di Jawa Timur.
Ia mengatakan toleransi dan kerukunan di tengah masyarakat sejatinya telah ada sejak zaman kerajaan Hindu-Budha dan awal persebaran Islam di Jawa. Kisah ini dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama.
“Kerukunan ini saya mohon dijaga. Kerukunan ini akan menjadi bagian dari kekuatan membentuk persatuan, kesatuan, dan persaudaraan di antara semua”, tegasnya.
(Gon)