Beranda Budaya dan Pariwisata Hari Lahir Pancasila, Ning Ita Ajak Masyarakat Lestarikan Kesenian Ludruk

Hari Lahir Pancasila, Ning Ita Ajak Masyarakat Lestarikan Kesenian Ludruk

0
Hari Lahir Pancasila, Ning Ita Ajak Masyarakat Lestarikan Kesenian Ludruk

Mojokerto (transversalmedia) – Ribuan masyarakat sangat antusias menyaksikan kesenian drama tradisional dari Jawa Timur ‘Pagelaran Ludruk Karya Budaya’, yang disuguhkan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari. Pagelaran Ludruk ini merupakan Hari Lahir Pancasila yang menjadi salah satu rangkaian agenda Hari Jadi Kota Mojokerto yang ke 105 tahun.

Dengan mendatangkan artis papan atas dari seniman asli Jawa Timur, Cak Kirun dan Cak Slenthem. Ribuan penonton tampak memadati halaman SDN Purwotengah dan jajanan pedagang kaki lima mewarnai pinggiran jalan Taman Siswa kota Mojokerto.

Tampak hadir jajaran Forkopimda kota Mojokerto menyaksikan acara pagelaran ini, Ketua DPRD Kota Mojokerto, Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto, Komandan Korem 082/CPYJ, Kepala Kepolisian Resort Mojokerto kota diwakili Kabag Log, Danramil Magersari, Denpom V-2, Kajari Kota Mojokerto, BNN Mojokerto, Ketua Pengadilan Agama Mojokerto, Sekretaris Daerah Kota Mojokerto, Para Asisten dan seluruh OPD Di Lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan SDN Purwotengah sendiri merupakan salah satu dari total 13 objek cagar budaya yang telah ditetapkan oleh pemerintah kota mojokerto. Ini merupakan bentuk kepedulian dari Pemerintah Kota Mojokerto terhadap objek cagar budaya dalam rangka mewujudkan Kota Mojokerto menjadi kota pariwisata berbasis sejarah dan budaya.

“1 Juni kita memperingati hari kelahiran Pancasila”, kata Wali Kota Mojokerto yang akrab dipanggil Ning Ita. Kamis malam (1/6/2023).

Perlu diketahui, sekolah dasar ini dulunya bernama ’Tweede Inlandsche School’ atau sekolah ongko loro yang merupakan sebuah sekolah tingkat dasar untuk warga pribumi. Soekarno kecil pernah mengenyam pendidikan di sekolah ini.

“Ludruk salah satu seni bagian budaya di negeri kita yang masih exist di era digitalisasi ini yang tidak tergerus atau tergeser oleh perubahan peradaban dan transformasi zaman adalah ludruk”, ungkap Ning Ita.  

“Kami dari Pemerintah kota Mojokerto tentu dengan kebanggaan menyajikan pagelaran ludruk karya budaya malam hari ini salah satunya untuk melestarikan salah satu warisan budaya negeri kita”, katanya.

Ning Ita mengajak masyarakat kota Mojokerto untuk tetap melestarikan budaya asli leluhur dari Jawa Timur yaitu pagelaran seni ludruk.

“Kota Mojokerto salah satu didalam prioritas pembangunannya mengarahkan kota Mojokerto adalah kota pariwisata yang berbasis sejarah dan budaya”, terangnya.

Untuk membangkitkan rasa cinta kota Mojokerto dengan kesenian ludruk, Ning Ita memberikan kuis berhadiah bagi para peserta penonton ludruk dan menyediakan hadiah 8 buah sepeda. 

(Adv/Gon) 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here