Mojokerto (transversalmedia) – Pemerintah kota Mojokerto mengawali Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kelurahan (Musrenbangkel) di Kelurahan Jagalan kecamatan Kranggan.
Musrenbangkel ini bertempat diruang aula kelurahan Jagalan. Senin, 15/1/2024. Pj Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro memimpin rapat didampingi Kepala Bappedalitbang Kota Mojokerto (Agung Moeljono Soebagijo, S.H, M.H), Kepala DPUPRPERAKIM (Muraji, S.T, M.Si), Camat Kranggan (Suharno, S.H, M.M.), Lurah Jagalan (Rizal Arsyad, S.E.),
Tampak hadir pula Para Tokoh Masyarakat, LPM, PKK, Karang Taruna, dan seluruh warga kelurahan Jagalan.
Tema arah kebijakan Musrenbang kali ini yaitu ‘Memantapkan Pertumbuhan Ekonomi Melalui Implementasi Green Economy Dan Penguatan Kerjasama Antar Daerah’.
Dijelaskan ekonomi menjadi topik penting setiap tahun karena jika ekonomi kita kuat, maka area lain juga akan baik. selain itu, penguatan ekonomi juga menjadi fokus nasional, mengingat keadaan ekonomi dunia yang sedang tidak baik-baik saja. banyak negara-negara di dunia yang tengah menghadapi ancaman inflasi dan resesi ekonomi.
Prioritas Pembangunan Kota Mojokerto Tahun 2025, yaitu:
1. Meningkatkan pendapatan per kapita
2. Akselerasi penanganan kemiskinan dan mempersempit kesenjangan di masyarakat
3. Afirmasi akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat rentan
4. Peningkatan kualitas dan pemerataan SDM kesehatan
5. Peningkatan efektivitas komunikasi dan publisitas pariwisata melalui kerjasama, promosi dan penyediaan sistem informasi pariwisata
6. Peningkatan produksi industri pengolahan melalui peningkatan kapasitas usaha dan pemasaran produk pada umkm
7. Peningkatan promosi investasi
8. Penguatan infrastruktur distribusi logistik dan ketersediaan bahan baku
9. Peningkatan kualitas sistem akuntabilitas kinerja pemerintah dalam pengelolaan keuangan, aset dan pendapatan daerah
“Kita harapkan nanti kota Mojokerto akan menjelma menjadi sebuah kota yang berkelas dunia atau World Class City”, katanya.
Terkait lingkungan, Dinas PUPRPRKP sudah membuat konsep, termasuk rehab Gelora Ahmad Yani. Taman-taman kota, termasuk setiap ruang-ruang terbuka harus ditanami dengan tanaman.
“Seluruh industri harus industri yang ramah lingkungan. Kalau tidak, bumi kita nanti akan semakin panas. Ketika semakin panas, penyakit macam-macam biasanya muncul”, imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bapedalitbang Agung Moeljono mengatakan, di tahun 2023 di kelurahan Jagalan terintervensi anggaran untuk dana kelurahan sebesar Rp 759 juta. Realisasinya masih 83,1%. “Jadi, hanya 661 juta yang terserap, sisanya tidak terserap,” terangnya.
Kemudian tahun 2024 ini, dana kelurahan Jagalan terintervensi Rp 755 juta dari APBD dengan rincian dua program. Satu untuk pemberdayaan masyarakat kelurahan sebesar Rp 55 juta dan juga untuk pembangunan sarana prasarana kelurahan Rp 200 juta.
“Sedangkan untuk pembangunan di kelurahan Jagalan melalui APBD 2004 itu untuk pembelian tablet tambah darah dan susu sebesar Rp 152 juta, pembangunan gapura Mojopahit Rp 238 juta, untuk bantuan rumah swadaya Rp 42 juta, dan pelatihan usaha Rp 440 juta”, pungkasnya.
(Gon)