Mojokerto (transversalmedia) – Proyek pembangunan gedung baru Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) dengan seni arsitek nuansa kerajaan Majapahit milik Pemkot Mojokerto yang bertempat di jalan Benteng Pancasila telah rampung. Pj Wali kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro mengungkapkan bangunan tersebut akan segera beroperasi pertengahan tahun ini.
“InsyaAllah bulan Juli ini kami targetkan untuk bisa beroperasi. Untuk saat ini, masih perlu pekerjaan lanjutan dan perawatan. Karena kami ingin pastikan saat beroperasi nanti, keamanan dan kenyamanan bagi pegawai dan pengunjung benar-benar terjamin”, katanya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan PPKB, dr Farida Mariana mengungkapkan pekerjaan lanjutan yang dimaksud terkait lanskap. “Gedung utama dan fasilitas didalamnya memang sudah selesai, tapi ini masih perlu ada pemasangan pagar dan paving”, jelasnya.
Pihaknya juga menuturkan selain gedung baru dengan lokasi yang lebih luas, nyaman, dan sesuai standar Kementerian Kesehatan, juga akan ditambahkan pelayanan Laboratorium Biosafety Level 2 (BSL-2). Pada laboratorium level tersebut, dapat dilakukan pengujian mikroba dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction).
“Istilah ini sering kita dengar saat pandemi Covid lalu. Meski sudah tidak pandemi, tidak lantas metode tersebut kurang fungsional. Banyak jenis virus yang bisa dilakukan dengan pengujian ini”, papar dr Farida.
Misalnya, untuk kasus TB (tuberkulosis), dengan pengujian tersebut, tidak hanya terdeteksi ada atau tidaknya virus. Melainkan, dapat diketahui lebih lanjut apakah pasien masih sensitif dengan obat TB atau sudah resisten. Sehingga, pengobatan yang diberikan bisa lebih tepat dan efektif.
Selain itu, dua pelayanan dasar yang tersedia di labkesda Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 58 juga akan tetap dipertahankan. Yakni laboratorium klinik dan laboratorium lingkungan / kesehatan masyarakat.
“Bahkan untuk pelayanan laboratorium lingkungan, di tingkat daerah kabupaten/kota di Jawa Timur, Labkesda Mojokerto yang paling lengkap”, tambah dr Farida.
Dengan lokasi yang lebih strategis dan fasilitas layanan lebih lengkap, pihaknya berharap agar labkesda yang telah ditetapkan sebagai BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) sejak tahun 2020 ini bisa lebih dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya dalam kota.
“Karena lokasi saat ini masih dalam satu area dengan Pustu Balongsari, jadi banyak yang kurang tahu. Tahunya hanya ada pustu. Padahal dari segi kualitas layanan, banyak instansi dari luar kota bahkan hingga Timika, Papua yang sudah bekerja sama dengan kami,” ungkap dr Farida.
Dengan demikian, diharapkan keberadaan Labkesda Kota Mojokerto dapat memberikan manfaat lebih signifikan bagi masyarakat, khususnya Kota Mojokerto. Serta tentunya, bisa berkontribusi optimal untuk akselerasi PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang kemudian dimanfaatkan dan dikelola untuk berbagai kepentingan umum warga Kota Mojokerto.
(Gon)