Mojokerto (transversalmedia) – Pemerintah kota Mojokerto melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) melaksanakan sarasehan pemantapan etika dan budaya politik tahun 2024 dengan bertema ‘Menuju Demokrasi Yang Berkualitas di Era Digital Melalui Pilkada Yang Jujur dan Adil’.
Serangkaian kegiatan ini tampak hadir : Pj Wali Kota Mojokerto (Moh Ali Kuncoro S.STP MSi), KPU Kota Mojokerto, Bawaslu, awak media, LPM, influencer, Partai Politik, akademisi, masyarakat.
Plt Kepala Bakesbangpol, Heryana Dodik Murtono SSTP MSi mengatakan maksud sarasehan pemantapan etika dan budaya politik tahun 2024 dengan tema menuju demokrasi yang berkualitas di era digital melalui pilkada yang jujur dan adil.
“Adalah dalam rangka mengembangkan pemahaman tentang demokrasi berkualitas serta membangun komitmen terhadap integritas pemilu di era digital”, katanya saat memberi laporan rangkaian kegiatan di Pendopo Sabha Kridatama Rumah Rakyat. Rabu (28/8/2024).
Ia menambahkan, tujuan diselenggaranya kegiatan ini, ada 4 poin diantaranya :
“Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses pilkada dengan memanfaatkan teknologi digital untuk memudahkan akses informasi dan pelaporan. Menanamkan nilai-nilai etika politik dan integritas dalam kampanye dan pelaksanaan pilkada, sehingga tercipta lingkungan politik yang sehat dan kompetitif”, jelasnya mantan Kabag Humas Pemkot Mojokerto ini.
Serta memperkuat kapasitas lembaga-lembaga pengawas pemilu, termasuk peran masyarakat dan organisasi masyarakat sipil dalam memantau jalannya pilkada. “Menyediakan platform untuk diskusi dan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, partai politik, media, dan masyarakat sipil, dalam rangka menciptakan pilkada yang jujur dan adil”, sambungnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro SSTP MSi menjelaskan momentum pemilihan kepala daerah serentak yang ada di negara Indonesia ini, dari 38 provinsi, 416 kabupaten, 98 kota tetap daerah istimewa Yogyakarta tidak melakukan Pilkada Gubernur. “Untuk melangkah lompatan besar yang menjadi tantangan ini masalahnya kan ini sistem yang berlaku”, ungkapnya.
Diungkapkan, keberhasilan momentum pilkada adalah keberhasilan bersama diperlukan kolaborasi bersama dengan kekuatan, “Setiap ada pemberitaan jangan buru-buru di share, saring sebelum sharing”, pungkasnya.
(Gon)