Mojokerto (transversalmedia) – Gerakan Pangan Murah (GPM) merupakan salah satu cara upaya yang efektif untuk menekan laju inflasi dan menjaga stabilitas harga komoditas bahan pokok. Masyarakat dapat berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan harga yang terjangkau sehingga terjadi perputaran ekonomi yang dapat meningkatkan roda perekonomian daerah.

Pemerintah kabupaten Mojokerto melalui Dinas Pangan dan Perikan (Dispari) melaksanakan GPM yang bertempat di Pasar Tani Banjaragung, jalan Wijaya Kusuma No 50, Dusun Gedang Klutuk, kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.

Kepala Dispari Kabupaten Mojokerto, Drs Muhammad Ridwan mengatakan dilaksanakan dalam rangka Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk memastikan ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga pangan dalam upaya pengendalian inflasi daerah. 

“Ini adalah Gerakan Pangan Murah (GPM) yang diadakan pemerintah daerah dengan pusat juga  provinsi sebagai salah satu antisipasi kenaikan harga maupun antisipasi diberbagai daerah. Jika ada kenaikan harga bisa meminimalisir dengan gerakan pangan murah ini”, katanya. Selasa (20/8/2024).

Kegiatan yang diselenggarakan atas kerjasama dukungan dengan 11 vendor yaitu Perum Bulog kantor cabang Mojokerto, Prima Fresh Mart (PFM), UD Allafa Adhitya, PT Inti niaga Jayakarta, CV Indo Sinar Surya, PT Wilmar Padi Indonesia, PT Gajah Barokah, PT Jaya Agri Sukses Mandiri, RPA Puri Pangan Sejati, PG Grempol Krep.

“Kita pemerintah daerah memfasilitasi vendor-vendor untuk berpartisipasi menjual produknya untuk dipasarkan di masyarakat dibawah harga pasar”, jelasnya.  

Dalam penyediaan komoditinya yaitu beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), telur ayam, minyak goreng, daging ayam, gula pasir, bawang merah dan putih, cabai dan tomat, frozen. Yang dimana harga lebih murah dibandingkan harga di pasaran. menjual minyak goreng Kita Rp14.900/liter, bawang merah Rp 7. 000 per 1/2 kg, bawang putih Rp 17.000 per 1/2 kg.

Lalu, cabai rawit Rp 10. 000 per 1/4 kg, cabai kering Rp 9.000 per 1 ons, beras medium SPHP Rp 55.000 per 5 kg, telur Rp 23.000 per kg, minyak goreng Sanky Rp 15.500 per 900 gr.

“Tidak selamanya harga-harga naik itu mengadakan GPM, jika harga naik GPM pasti turun, ini untuk menstabilkan harga juga stok. Supaya masyarakat di kabupaten Mojokerto bisa terpenuhi kebutuhannya, tidak terlalu naikkan harganya pasti dibawah harga pasar”, ungkapnya.

Sebagai informasi, kegiatan GPM ini diselenggarakan 1 hari saja.

Ada beberapa komoditi yang bertempat wilayah Banjaragung dengan harga yang tinggi tidak sesuai harga pasar, hal itu Dispari turun untuk membuka GPM di situ. “Iya salah satunya, jika pasokannya terpenuhi, insyaallah harga stabil. Kadang stok berkurang di petani dan distributor, ini yang menyebabkan harga mahal”, pungkasnya.

(Gon)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here