Dirjen Kesmas Kemenkes & Pj Wali Kota Resmikan Gedung BSL 2 Labkesda, “Cita-Cita Sudah Terjadi”

Mojokerto (transversalmedia) – Gedung Biosafety Level (BSL2) Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) 2 serta launching Labkesmas, ILP (Integritas Layanan Primer) dan Gayatri ILP satu sehat Kota Mojokerto telah diresmikan Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, dr. Maria Endang Sumiwi M.P.H bersama dengan Pj Wali Kota Mojokerto, Moch Ali Kuncoro STTP MSi. Tempat peresmian gedung ini dilaksanakan di jalan Benteng Pancasila Rabu (2/10/2024). 

Dirjen Kesmas Kemenkes, dr Maria Endang Sumiwi MPH mengungkapkan apresiasinya terhadap Pemerintah kota Mojokerto yang telah memaksimalkan enam pilar transformasi kesehatan. Serta sukses meraih UHC kategori utama.

“Seluruh transformasi kesehatan sudah jalan di sini, ini seperti mimpi jadi kenyataan. Kami ucapkan selamat kepada Mas Pj Wali Kota beserta jajarannya atas percepatan capaiannya”, katanya.

Maria menjelaskan rasanya seluruh transformasi kesehatan sudah berjalan di kota Mojokerto. “Jadi, saya tidak sampaikan panjang lebar tentang transformasi kesehatan karena karena ini seperti mimpi menjadi nyata di kota Mojokerto ini”, ungkapnya.

Ia menuturkan dengan mendapatkan penghargaan UHC berarti masyarakat tidak ada hambatan lagi untuk mengakses karena sudah dibayar oleh pemerintah.

“Karena kalau sudah setor ke BPJS untuk masyarakat kita tapi masyarakat datang ke Puskesmas mendapat layanan seadanya maka rugi sudah membayar, termasuk ke rumah sakit dan layanan laporan”, katanya.

Akses saja tidak cukup kalau kualitas layanan tidak baik. “Nah ini yang sekarang sedang kita perkuat dan percepat. Jadi di sini sudah ada cath lab, dan pasang ring juga jantung sudah bisa, makanya saya sampaikan disini seperti mimpi menjadi nyata karena yang kita cita-citakan sudah terjadi”, paparnya.

Sementara itu, Pj Wali Kota Mojokerto, Moch Ali Kuncoro STTP MSi mengatakan  Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Mojokerto sebesar 80,90 atau meningkat 0,71 poin dari tahun 2022 yang sebesar 80,19.

“Jadi, IPM menunjukkan bagaimana kualitas pendidikan dan kesehatan yang ada di kota Mojokerto”, katanya.

Ia menambahkan, langkah ini sebagai upaya Pemkot Mojokerto dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada warganya untuk mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045.

“Tentu kami terus berkomitmen bagaimana memberikan layanan terbaik, dan merata kepada seluruh masyarakat Kota Mojokerto. Sehingga semua mendapatkan akses yang sama terhadap perawatan kesehatan maupun pendidikan”, pungkasnya.

(Gon)

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terpopuler