Mojokerto (transversalmedia) – Pemerintah kota Mojokerto bakal mendapat armada bus dari pemerintah pusat, yang mana sebelumnya Pemerintah kota Mojokerto sudah menerapkan angkutan sekolah gratis. Hal ini diungkapkan anggota DPR RI Hj Sadarestuwati SP M.MA saat memberi sambutan ‘Sosialisasi Kebijakan dan Strategi Pengembangan Integritas Transportasi’ di Hotel Aston Mojokerto. Jumat (4/2024).
Dikatakan, pemerintah pusat mempunyai program yang bernama Program BTS atau Buy The Service adalah skema pemberian subsidi untuk penyelenggaraan angkutan penumpang umum di perkotaan yang dijalankan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Memang terus kita tambah armadanya untuk bisa memberikan keseluruh untuk bisa dijangkau masyarakat Indonesia, untuk transportasi yang layak, aman, memadai tentunya pemerintah ini yang menyediakan”, katanya saat memberikan konferensi pers.
Anggota DPR RI dari komisi 5 yang lingkup tugas di bidang infrastruktur dan perhubungan ini menjelaskan. “Mendorong pemerintah untuk terus menambah moda transportasi yang bisa dinikmati masyarakat secara murah”, jelasnya.
“Doakan semoga kami akan terus menambah anggaran untuk kementerian perhubungan khususnya Direktorat jenderal transportasi darat karena kita gak dilewati laut”, sambungnya.
Namun ia menjelaskan lebih detail khusus untuk transportasi gratis. “Bus sekolah saya sudah memberikan 3 unit yaitu bus besarnya 3 dan bus kecil 1. Tetapi saya tidak terlalu janji muluk-muluk nanti kita akan tambahkan”, tegasnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro STTP MSi mengatakan Pemerintah Kota Mojokerto mempunyai konsep untuk membuat moda transportasi massal berapa Bus Rapid Transit (BRT).
“Konsep yang memungkinkan untuk kita terapkan saat ini adalah BRT karena kalau MRT (Mass Rapid Transit) dan LRT (Light Rail Transit) terlalu tinggi skupnya”, jelasnya.
Ia berharap, kedepan kota Mojokerto bisa menjadi pilot project tata kelola transportasi yang efektif, efisien dan terintegrasi.
“Semoga Kota Mojokerto yang merupakan kota terkecil ke empat se-Indonesia ini bisa terus berkembang dan menjadi mercusuar baru, baik di tingkat regional maupun nasional”, harapnya.
Sedangkan, Analis Kebijakan Utama Kementerian Perhubungan RI, Dr. Umar Aris, S.H.,M.H. menjelaskan, dipilihnya kota Mojokerto sebagai tempat untuk sosialisasi karena memang pilihan logika.
“Karena kami merasakan perkembangannya bagus dan potensinya luar biasa. Kemudian masalah transportasinya ada hal-hal yang perlu kita tangani secara serius”, pungkasnya.
(Gon)