Mojokerto (transversalmedia) – Pemerintah kota Mojokerto berhasil menyabet rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) dengan mewarnai kain batik sepanjang 5.053 meter sepanjang jalan Hayam Wuruk sampai dengan jalan Mayjen Sungkono kota Mojokerto. Selasa (15/10/2024).
Turut berpartisipasi dari dinas pendidikan dan kebudayaan kota Mojokerto, mulai dari ribuan siswa SMP, SMK, SMA, MAN, Guru SD, dan guru TK. Yang mana siswa SMP berjumlah 4.047 peserta, siswa SMK berjumlah 1.095 peserta, siswa SMA 1.150 peserta, siswa MAN 600 siswa. Guru SD dan TK berjumlah 729 orang. Jadi keseluruhan 7.621 peserta pendaftar.
“Iya benar kita hanya berpartisipasi dan mendukung sekali diselenggaranya cetak rekor MURI ini”, kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Mojokerto, Ruby Hartoyo S.Sos MM.
Menparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan, apresiasi dan terima kasih kepada Pemprov Jatim dan Kota Mojokerto yang telah berkontribusi dalam memajukan industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
“Saya mengapresiasi Pemprov Jatim dan Kota Mojokerto dalam mendukung kemajuan ekonomi kreatif yang merupakan lokomotif masa depan Indonesia emas 2045,” katanya.
Lebih lanjut Menparekraf Sandiaga juga menyampaikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Jatim sangat berkontribusi pada promosi wisata Indonesia ke mancanegara.
“Jatim telah menjadi top of mind pariwisata. Ada Bromo, Kawah Ijen dan Tumpak Sewu,” ucapnya
Senada dengan itu, Pj. Walikota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro menyampaikan, dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah, pengrajin batik, dan masyarakat, acara ini bukan hanya menciptakan sejarah tetapi juga memperkuat posisi batik sebagai salah satu aset budaya dan ekonomi yang vital bagi Kota Mojokerto.
“Melalui gotong royong, kita tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga membangun masa depan ekonomi kreatif Mojokerto yang lebih kuat”, pungkasnya
(Gon)