Mojokerto (transversalmedia) – Mengurangi resiko angka kecelakaan demi kenyamanan berkendara, palang pintu kereta api di wilayah simpang raya Blooto – Kemasan kota Mojokerto akhirnya selesai dibangun. Kini Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) melakukan uji kelayakan Jalur Perlintasan Langsung kereta api (JPL) 49. Rabu (9/20/2024). 

Tampak hadir dalam agenda uji coba tersebut antara lain perwakilan dari PT Len sebagai kontraktor, perwakilan dari PT KAI, perwakilan dari Satlantas Polresta Mojokerto, dan lainnya.

Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mojokerto, Modjari S.Sos dengan didampingi Sekretaris Dishub Kota Mojokerto Imam Syafi’i mengatakan, sudah setahun kelar pembangunan JPL 49 namun belum beroperasi, “Banyak yang menanyakan, LSM, kepolisian, dan masyarakat lainnya, sudah lama dibangun kok belum difungsikan”, katanya.

Ia menjelaskan, beroperasinya palang pintu mekanismenya perlunya uji kelayakan dahulu. “Pelebaran dan perbaikan jalan kan belum lama dilakukan. Setelah itu menunggu giliran, kan banyak yang diuji”, tuturnya.

Perlu diketahui, sebelumnya tidak ada alat keselamatan ketika kereta api melintas di perempatan simpang Blooto – Kemasan, tetapi menggunakan jasa polisi cepek. Yang mana simpang ini tentunya padat pengguna jalan melintasi simpang tersebut. Palang pintu kereta api ini sangat diperlukan untuk menghindari adanya kecelakaan tatkala kereta api melintas.

Kepala Seksi Sarana dan Keselamatan BTP Kelas 1 Surabaya, Heri Susanto menjelaskan, uji coba operasi peralatan keselamatan palang pintu dan pos jaga JBL 49 untuk memastikan peralatan tersebut beroperasi.

“Setelah dilakukan uji coba ketika kereta api lewat, secara spesifikasi teknis yang dipersyaratkan sudah memenuhi. Artinya, secara fungsi peralatan tersebut sudah beroperasi. Jadi, ini hanya uji coba pengoperasian,” jelasnya.

Dengan demikian, lanjutnya, secara fungsi peralatan tersebut sudah bisa dioperasikan namun harus menunggu sertifikasi uji coba kelaikan dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Terkait lamanya tenggang waktu antara pembangunan dan uji coba JPL, menurutnya karena menunggu giliran. “Kita paham, yang ditangani seluruh Indonesia”, pungkasnya.

(Gon)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here