Mojokerto (transversalmedia) – Pertengahan bulan februari ini tahun 2025, belum ada tanda-tanda proyek pengerjaan dimulai, hal ini berbeda di tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (DPUPR Perakim) kota Mojokerto, Muraji ST MSi mengungkapkan APBD Kota Mojokerto Tahun 2025 sudah disahkan. Dalam APBD tersebut juga memuat puluhan proyek yang pengerjaannya berada dibawah Dinas PUPR Perakim.
“Bahkan sudah memuat 10 proyek strategis Kota Mojokerto yang pengerjaannya dilakukan pada tahun 2025”, katanya. Senin (17/02/2025).
10 proyek strategis sudah melalui berbagai pertimbangan dan telah mendapatkan persetujuan dari Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro yang dituangkan dalam SK Wali Kota Mojokerto Nomor: 100.3.3.3/ 366 /417.101.3/2024 Tentang Penetapan Sepuluh Proyek Strategis Kota Mojokerto Tahun 2025.
“Dari sepuluh proyek strategis yang direncanakan tahun ini, 3 proyek pembangunan, yakni pembangunan Gedung Gayatri pada RSUD dr. Wahidin Sudirohusodo, pembangunan prasarana Gelora A. Yani, dan pembangunan landscape Kantor Kecamatan Kranggan Kota Mojokerto, merupakan kelanjutan dari proyek strategis pada tahun 2024”, tuturnya.
Bukan hanya itu saja, proyek strategis lainnya yakni Rehab Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) pada RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo, pembangunan gedung Baznas dan forum CSR Kota Mojokerto, dan Tempat Pembuangan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) Wates.
Pada tahun 2025 ini proses pengerjaan proyek belum dimulai karena ada Surat Edaran (SE) yang ditandatangani Sekretaris Daerah terkait dengan efisiensi anggaran.
“Kita masih menunggu dari TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah), proyek-proyek apa saja yang tetap dikerjakan pada tahun ini dan proyek-proyek apa saja yang tidak dikerjakan pada tahun ini akibat adanya efisiensi,” tandasnya.
Meski proses pengerjaan proyek belum dimulai pada awal tahun, Muraji memastikan nantinya seluruh proyek akan tuntas dikerjakan dalam kurun waktu satu tahun ini.
“Kita pastikan pengerjaan proyek akan selesai tepat waktu. Apalagi akibat efisiensi akan ada pengurangan jumlah proyek”, jelasnya.
Sepuluh proyek strategis juga akan menyasar peningkatan kualitas pendidikan di Kota Mojokerto. Yaitu dengan pembangunan maupun rehabilitasi ruang kelas pada tiga sekolah negeri.
“Tahun ini Pemkot juga akan membangun ruang kelas di SMPN 4 serta melakukan rehabilitasi untuk ruang kelas di SDN Miji 3 dan SDN Wates 6,” tambahnya.
Rehabilitasi ex Gedung DPRD Kota Mojokerto yang berada di Jalan Gajah Mada juga menjadi bagian sepuluh proyek strategis Kota Mojokerto pada 2025.
Sepuluh proyek strategis yang terakhir adalah rehabilitasi ex Gedung DPRD Kota Mojokerto. Gedung ini rencananya akan kita jadikan masjid sebagai ganti musala yang saat ini ada di kantor balai kota.
“Pada tahun-tahun sebelumnya biasanya proses lelang proyek sudah dimulai pada awal tahun agar cukup waktu dalam satu tahun seluruh proyek sudah selesai dikerjakan”, pungkasnya.
(Gon)