Mojokerto (transversalmedia) – PT Cumi Darat Konstruksi hingga dinas PUPR kabupaten Mojokerto bakal dipanggil Pimpinan DPRD. Yang mana terkait temuan dugaan ketidaksesuaian pengerjaan proyek irigasi senilai Rp 4,1 miliar saat sidak, Rabu (10/9/2025).
Diterangkan, temuan adanya kejanggalan yang perlu diluruskan pada pengerjaan paket yang ditetapkan sebagai proyek strategis daerah (PSD) tersebut.
Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto Ayni Zuroh memastikan temuan sidak proyek irigasi di Desa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo akan ditindaklanjuti. Ayni mengagendakan pemanggilan pihak terkait atas temuan dugaan ketidaksesuaian pengerjaan proyek di lapangan.
’’Kita pastikan tidak berhenti pada sidak, tetapi kita agendakan pemanggilan. Saat ini kami masih mempelajari RAB (rancangan anggaran biaya)-nya dulu”, katanya.
Politisi PKB ini langsung meminta rancangan anggaran biaya (RAB) proyek sebelum nantinya meminta penjelasan kontraktor dan konsultan pengawas yang dinilai abai. Lebih lagi paket pengerjaan tersebut masuk proyek strategis daerah. Pihaknya mencegah jangan sampai ketika pengerjaan selesai, proyek dinyatakan tidak tepat mutu dan biaya.
’’Anggarannya juga besar. Tahu sendiri kan kemarin pasangan batunya juga tidak sesuai spek”, tuturnya.
Sementara, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto, Hartono juga menegaskan, temuan sidak tersebut bakal ditindaklanjuti dengan memanggil para pihak terkait.
Hal ini seiring temuan fakta di lapangan. Mulai dari pemanfaatan material batu kali dan pasir hasil galian proyek. Termasuk penggunaan material tanpa lebih dulu dilakukan penakaran untuk menjaga kualitas hingga pekerja tidak menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). ’’Kita melihat sendiri ketidaksesuaian itu. Apalagi itu proyek strategis daerah, jadi harus benar-benar clear,’’ ungkapnya.
Untungnya, lanjut politisi PDI Perjuangan, temuan ini ditemukan saat progres.
(Adv/Gon)
