Mojokerto (transversalmedia) – Tiga bulan lalu tepatnya 21 Juli 2025, Pemerintah kota Mojokerto telah melaunching program Budaya RT Berseri (Bersih, Sehat, Asri) tahun 2025. Yang mana Budaya RT Berseri bukanlah sekadar lomba, melainkan gerakan untuk merubah perilaku masyarakat secara berkelanjutan dengan mendorong terciptanya lingkungan yang bersih, sehat, dan asri.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari yang sebagai juri, secara dadakan memberikan penilaian di beberapa tempat. Salah satunya lingkungan Kauman Gang 2, kecamatan Prajuritkulon.
“Iya memang tidak diberi tahu, dan tidak dikondisikan biar apa adanya”, katanya. Selasa (07/10/2025).
Dijelaskan, penilaian ini telah menyasar di beberapa tingkat RT yang telah dipilih Kelurahan. Budaya RT Berseri 2025 melibatkan 683 RT di 18 kelurahan se-Kota Mojokerto.
“Penilaian budaya RT berseri terkait manajemen persampahan, saluran drainase, partisipasi masyarakat dan lain-lain. Namun tapi di tahap sebelumnya sudah ada penilaian-penilaian indikator oleh tim. Termasuk PSN nya”, jelasnya.
Harapannya, perilaku masyarakat kota Mojokerto berubah dalam kepedulian kebersihan terhadap lingkungan. “Jadi ada perubahan perilaku menuju partisipatif tidak hanya jagakan pemerintah tetapi kepedulian masyarakatnya partisipatif dan ikut membangun dari level lingkungan”, harapnya.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB), dr. Hesti Puspasari, Sp.A, M.Kes mengatakan, latar belakang budaya RT berseri yaitu bertujuan untuk membudayakan masyarakat hidup bersih, asri dan sehat terutama lingkungan.
Penilaian ini telah melibatkan beberapa bidang, “Dari budaya RT berseri ini di bidang kesehatan, dilihat angka bebas jentik nyamuk, keaktifan dari kadernya”, katanya.
Untuk indikator Dinas Lingkungan Hidup, dilihat dari sanitasi, terdapat pohon lindungnya, drainase. Sedangkan indikator DPUPR Perkim, dilihat bagaimana pemukimannya.
“Hal itu dinilai dimana skornya yang tertinggi, diambil 2 RT dengan nilai terbesar per Kelurahan. Jadi ada 18 kelurahan yang nominator ada 36 RT se kota Mojokerto”, tuturnya.
Sementara, Nurhadi warga Kauman, mengaku lingkungannya kedatangan Wali Kota Mojokerto, Ning Ita. “Iya ini tadi tiba-tiba datang kesini tanpa ada pemberitahuan atau persiapan sama sekali. Sehingga mainan odong-odong saya, saya tinggal”, pungkasnya.
Sebagai informasi, terdapat tiga juri, yaitu Wali kota Mojokerto (Ika Puspitasari), Forum Kota Sehat (Supriyadi Karima Saiful), Direktur Wehasta (Sisyantoko). Dalam skema program ini, Pemerintah Kota Mojokerto akan memberikan stimulus berupa hadiah uang tunai senilai Rp 25 juta untuk pemenang di tingkat kelurahan dan Rp 35 juta untuk pemenang di tingkat kecamatan.
(Gon)