Mojokerto (transversalmedia) – Dampak kerusakan bangunan dan pepohonan penyebab angin puting beliung kemarin. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Mojokerto bergerak langsung menangani pepohonan yang tumbang, terutama mengganggu fasilitas umum.
“Tim dari DLH bertindak langsung usai hujan berhenti dan memangkas pohon-pohon yang tumbang akibat puting beliung sebagai tindakan darurat dan antisipasi untuk mencegah korban jiwa serta kerusakan fasilitas publik seperti jaringan listrik”, kata Plt Kepala DLH Kota Mojokerto, Ikromul Yasak S.Sos MM dengan didampingi Kabid Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pertamanan, Moh. Afif Hasan ST. Kamis (09/10/2025).
Ia menjelaskan, angin puting berlangsung sejak sekitar pukul 15.00 WIB. Tim DLH bergerak 16.30 WIB langsung ke lapangan dengan membawa dua peralatan alat berat mengeksekusi pohon tumbang. Yaitu mobil Sky Lift dan Mobil Truk untuk pengangkutan ranting-ranting.
“Kita mendapat laporan awal di titik lokasi mana saja yang urgent itu. Kami berpesan pada tim untuk menjaga keselamatan diri juga mengantisipasi adanya susulan angin puting beliung ini, kita kan bawa mesin juga toh”, jelasnya.
Beberapa jumlah titik yang di eksekusi, yaitu ; Jalan Brawijaya, jalan Mayjen Sungkono, Jalan Cinde, Lingkungan Miji Baru, dan paginya di jalan Alpukat Magersari Indah, jalan BP Sudirman, jalan Pahlawan.
“Kita bergerak juga tidak sendiri, ada juga teman-teman dari BPBD juga”, tuturnya.
Selanjutnya, petugas DLH akan membersihkan lokasi terdampak bencana untuk merapikan dan merapikan pohon-pohon yang tumbang atau condong karena angin kencang. 
“Untuk jangka pendeknya untuk keselamatan, selanjutnya perapian pohon itu rutin”, katanya.
Disamping itu pula, diterangkan manfaat pohon pelindung juga dapat menstabilkan lingkungan dengan menyediakan keteduhan dan menyaring polusi udara atau terpaan angin kencang. Dan pohon pelindung juga membantu pertumbuhan tanaman lain, mengurangi kebisingan, dan dapat menurunkan suhu lingkungan, yang berdampak positif pada kesehatan manusia dan lingkungan sekitar.
(Gon)
