Mojokerto (transversalmedia) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kota Mojokerto menyalurkan bantuan KORPRI untuk balita stunting dan lansia sebatang kara. Hal ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-54 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI), kegiatan ini bertajuk ‘Korpri Peduli’. Senin (18/11/2025).
Kepala Disdik kota Mojokerto, Agung Moeljono Soebagijo SH MH dengan didampingi Sekretaris Disdikbud, Nara Nupiksaning Utama, ST CGCAE mengatakan setiap OPD menyasar 44 balita stunting dari keluarga kurang mampu. Dimana masing-masing balita menerima satu kardus susu UHT dan dua kilogram telur ayam.
“Disdikbud ketempatan di tiga titik lokasi. 2 balita stunting dan lansia. Untuk balita stunting yaitu Shanum Novitasari berumur 3 tahun di kelurahan Wates, lingkungan Bancang 4 no 1. Dan Nindi Natasya berumur 4 tahun di jalan Empunala 97, kelurahan Balongsari, kecamatan Magersari”, katanya.
Sedangkan untuk lansia, disalurkan ke Bu Sunarsih di jalan empunala, lingkungan Balongrawe Baru RT 3 RW 2.
“Bantuan untuk lansia sebatang kara berupa sembako, sedangkan bantuan untuk tiap balita stunting adalah 1 kardus susu UHT dan 2 Kg telur”, tuturnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Mojokerto, Rachman Sidharta Arisandi, mengatakan “Korpri harus memberi perhatian kepada kelompok rentan seperti balita, lansia, difabel, dan mereka yang hidup dalam keterbatasan. Kegiatan hari ini jadi bukti nyata komitmen moral kami”, jelasnya.
Tak berhenti di situ, bantuan juga diberikan kepada 43 lansia sebatang kara berupa paket sembako. Bantuan – bantuan ini diharapkan menjadi dukungan tambahan dalam upaya percepatan penurunan stunting dan perlindungan sosial bagi warga rentan di Kota Mojokerto.
Pada moment ini, Cak Sandi kembali mengingatkan bahwa ASN boleh punya pilihan politik, namun saat mengenakan seragam Korpri dan melayani masyarakat, kepentingan yang diutamakan hanyalah negara.
“Pelayanan yang seharusnya cepat jangan diperlambat, yang mudah jangan dipersulit. Itu amanah yang harus terus kita jaga,” tegasnya.
Perayaan HUT Korpri di Kota Mojokerto setiap tahunnya bukan hanya sekadar seremoni, tetapi aksi nyata untuk membantu warga yang membutuhkan, sekaligus memperkuat integritas pelayanan publik di Kota Mojokerto.
“Korpri harus menjadi teladan netralitas dan profesionalisme. Tolak praktik transaksional dalam pelayanan, jangan biarkan ada pungutan liar, titipan tak wajar, atau penyalahgunaan kewenangan”, pungkasnya.
(Gon)

