Mojokerto (transversalmedia) – Berkah bagi Mojokerto, yang mana Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak M.SC mengunjungi wilayah Korem 082/CPYD Mojokerto dilakukan pengeboran sumber air. Yang mana salah satu daerah kecamatan Dawar Blandong kesulitan mencari air.
KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak M.SC, dengan didampingi Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, M.A bersama dengan Komandan Korem 082/CPYD Mojokerto Kolonel Inf Batara Alex Bulo datang ke lokasi desa Simongagrok. Dengan menjelaskan tujuan utama program pengeboran air yang diinisiasi oleh TNI AD.
“Tujuan utama dari program pengeboran air yang diinisiasi oleh TNI AD adalah untuk mengatasi kesulitan air bersih yang dialami oleh masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Melalui program ini, TNI AD menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan rakyat dan mendukung program pemerintah dalam penyediaan akses air bersih. Ketersediaan air bersih merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting, terutama bagi masyarakat di daerah terpencil yang seringkali kesulitan mendapatkan akses tersebut. Dengan memanfaatkan sumber daya dan kemampuan yang ada, TNI AD terpanggil untuk berkontribusi dalam mengatasi masalah ini”, katanya. Senin (24/2/2025).
Ia menjelaskan, target khusus yang ingin dicapai melalui program ini. Salah satunya adalah menargetkan pembangunan ribuan sumur air bersih di berbagai wilayah Indonesia.
“Pada tahun 2024, TNI AD menargetkan penambahan hingga 1.000 titik sumber akses air, dan pada tahun 2025, jumlah tersebut ditingkatkan menjadi 5.000 titik. Target ini tidak hanya berfokus pada jumlah sumur yang dibangun, tetapi juga pada dampak positif yang ingin dicapai bagi masyarakat. Kami sangat menghargai dukungan dari masyarakat dan berharap mereka dapat menjaga dan merawat infrastruktur yang dibangun, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh generasi yang akan datang”, tuturnya.
Menyambung hal itu, program pengeboran air merupakan wujud kontribusi nyata TNI AD dalam membantu pemerintah mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) terkait air bersih dan sanitasi. Dengan menyediakan akses air bersih, TNI AD turut serta dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama dalam hal kesehatan, ekonomi, dan sosial.
Bagaimana program ini berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional, program pengeboran air yang dilaksanakan saat ini memiliki dampak signifikan terhadap ketahanan pangan, baik secara domestik maupun nasional. Secara domestik, program ini meningkatkan pasokan air yang berdampak pada peningkatan frekuensi panen petani dari satu kali menjadi dua hingga tiga kali dalam setahun. Hal ini berkontribusi langsung pada peningkatan produksi pangan lokal dan kesejahteraan petani.
“Secara nasional, keberhasilan program ini menunjukkan bagaimana optimalisasi sumber daya air di daerah rawan kekeringan dapat mendukung ketahanan pangan. Dengan akses air yang berkelanjutan, wilayah-wilayah pertanian dapat memaksimalkan potensi mereka, yang pada gilirannya mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar daerah. Ini semua sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan nasional”, jelasnya.
KSAD berharap jangka panjang dari program pengeboran air ini bagi masyarakat, dampak jangka panjang dari program ini mencakup stabilitas ketahanan pangan dengan hasil produksi pertanian bisa signifikan, di mana hasil panen yang meningkat akan mengurangi ketergantungan terhadap wilayah luar dan membuka peluang untuk menjadi pemasok hasil pertanian.
“Selain itu, kerjasama antara TNI AD, pemerintah daerah, dan masyarakat akan mendorong pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan dalam, meningkatkan ekonomi lokal. Dengan dukungan infrastruktur dasar seperti pengeboran air, kita optimis bahwa ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi masyarakat bisa dicapai. Ini akan memperkuat ketahanan pangan nasional secara keseluruhan, dan menciptakan Indonesia yang lebih kuat”, pungkasnya.
(Gon)