Mojokerto (Transversal Media) – Permasalahan terkait penyegelan terhadap SDN Kranggan 1 menimbulkan dampak masalah kerugian yang besar bagi siswa-siswi pada proses belajar mengajar, untuk itu Walikota Mojokerto mencari terobosan melalui Dinas Pendidikan untuk segera mencari alternativenya.
Mendengar kabar itu, Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus mendesak untuk mencarikan solusi alternative bagi siswa untuk belajar, “saya sudah perintahkan kepada Dinas Pendidikan untuk segera menyelesaikan, toh itu sudah melalui jalur hukum,” katanya.
Sementara dari Dinas Pendidikan kota Mojokerto, menggelar rapat pertemuan dan mengumpulkan dari pihak Sekolah, Komite, dan Wali Murid SDN Kranggan 1 di aula Dinas Pendidikan kota Mojokerto di Jln. Benteng, kota Mojokerto.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, Novi Rahardjo mengatakan, “kita sudah memang mengambil langkah, pertama, atas usulan dari Wali Murid, komite maka adik-adik (siswa-siswi) belajar dirumah untuk hari ini,” ujarnya. Selasa (2/1/2018).
Sementara, Novi menambahkan mencarikan tempat alternative untuk proses belajar mengajar yang terdekat dari SDN Kranggan, “langkah antisipasi, kami akan melakukan berkoordinasi yang terdekat dengan sekolah dari jangkauan kewenangan saya, yaitu SDN Kranggan 3 dan SDN Kranggan 5 sebagai upaya yaitu andaikata adik-adik belum dapat tempat maka bisa dilakukan pararel jadi setelah Kranggan 3 dan 5 maka masuklah Kranggan 1,” tegasnya.
Selanjutnya, mantan Staf Ahli ini memberikan gagasan untuk melakukan koordinasi dengan pihak STIT Raden Wijaya yang terdekat dengan lokasi SDN Kranggan 1, “kami akan melakukan koordinasi dari pihak STIT Raden Wijaya karena lokasi tersebut berdekatan dengan Kranggan 1, pagi hari saya sudah berkoordinasi secara lisan atau By Phone katanya ada 6 lokal (ruang) yang kosong untuk pembelajaran jangka pendek,itu solusi jangka pendek kami,” tambahnya.
(Gon)