Mojokerto (transversalmedia) – Walikota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi Plt kepala Dinas Sosial Sri Mudjiwati melakukan peninjauan terhadap program E-warung yang sudah berkembang di kota Mojokerto. Diharapkan berdirinya E-warung dapat menjadikan peluang usaha dan bisnis bagi anggota E-warung itu sendiri.
“Pembagian BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) yang memang rutin, dibagikan baik dari APBN maupun dari APBD”, ujar Ning Ita saat memantau E-warung Teratai di lingkungan Pulorejo, Prajurit kulon, kota Mojokerto. Selasa (16/7/2019).
Di kota Mojokerto sudah terdapat 10 kelompok usaha bersama (Kube) yang sudah berdiri yakni Kube Flamboyan, Teratai, Bandang Sejahtera, Anggrek, Melati, Fitra Sejahtera, Makmur Ceria, Balongcok Barokah, Purwotengah Jaya.
Ning Ita juga mengharapkan bahwa penerima BPNT semakin berkurang yang artinya di situ masyarakat sudah sejahtera dan mandiri, “Tentunya kami Pemerintahan kota (Mojokerto) berharap warga kami semakin berkurang yang mendapatkan BPNT, karena itu menunjukkan tingkat kesejahteraan sudah meningkat, tidak lagi menjadi keluarga Pra-, tetapi kita berharap menjadikan keluarga yang sejahtera maka bentuk bantuan nantinya akan difokuskan di bentuk permodalan”, sambungnya.
Sementara yang perlu di informasikan secara teknisnya oleh Plt Kepala Dinsos kota Mojokerto, Sri Mudjiwati menjelaskan secara rinci bahwa hasil peninjauan E-warung bersama Walikota, jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) yang ada di Kube Flamboyan yang ada di lingkungan Ngaglik berjumlah 789 KPM dan Kube Teratai di lingkungan Pulorejo kurang lebih 748 KPM.
“Yang disini (Kube Teratai) dari kelurahan Pulorejo, Kauman, dan Mentikan dengan jumlah total 748 KPM, yang jelas ini sesuai visi misi Walikota, ini adalah memberdayakan KPM bisa mandiri, kan hebat”, jelasnya.
Perlu diketahui, dari penjelasan keseluruhan, program ini adalah bantuan dari dana APBD dan APBN sebesar Rp.110.000,- yang dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak Bank dalam bentuk ATM yang dipergunakan hanya transaksi pembelian.
(Gon)