WASPADA DIFTERI, CEGAH MELALUI IMUNISASI

Mojokerto (Transversal Media) – Gubernur Jawa Timur, Soekarwo beberapa hari lalu menyatakan bahwa Provinsi Jawa Timur saat ini Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit difteri.  Tak terkacuali Kota Mojokerto. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, Senin (22/1/2018) Wali Kota Mojokerto menggelar Microplanning ORI Difteri.

Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus mengatakan bahwa pihaknya segera akan menandatangani SK Wali Kota Mojokerto terkait KLB Difteri. “Melihat kejadian di pekan pertama dan kedua di bulan Januari, difteri ini sudah betul-betul menjadi ancaman bagi kita. Karena itu kita tetapkan Kota Mojokerto ini KLB Difteri. Oleh karena itu segera kita buatkan SK KLB Difteri agar kasus ini bisa segera tertangani,” seru Wali Kota.

Karena pencegahan Difteri ini dengan imunisasi maka gerakan imunisasi ini harus ditopang dengan dana APBD Propinsi dan APBD Kota Mojokerto. “Ini kita ambilkan dari pos dana tidak terduga. Adapun hal-hal diluar itu nanti akan di cover dengan program total coverage untuk yang sakit. Ini ketegasan saya supaya dalam waktu cepat dapat mengatasi difteri ini,” jelasnya.

Upaya ini membutuhkan koordinasi dengan lintas sektoral, baik dengan Dinas Pendidikan, dengan Kantor Kementerian Agama maupun institusi yang lain, Posyandu, Puskesmas, juga peran serta Forkopimda Mojokerto.

“Tolong disampaikan bahwa imunisasi ini tidak diberikan di tempat praktik swasta maupun rumah sakit. Yang ada hanya di posyandu, sekolah dan puskesmas. Pelaksanaan Imunisasi ORI Difteri berlangsung bulan Februari, Juli dan Nopember,” lanjut Wali Kota.

Wali Kota juga menekankan bahwa tidak ada satu programpun yang dilaksanakan hanya pada satu institusi tetapi asas kebersamaan ini harus terus kita bangun untuk mengatasi permasalahan khususnya di bidang kesehatan ini. “Karena kesehatan merupakan program prioritas kita sesuai dengan visi misi kita untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kota Mojokerto,” urainya.

Difteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Corynebacterium Diphtherioe ditandai dengan adanya peradangan pada tempat infeksi. Terutama pada selaput bagian dalam saluran pernapasan bagian atas , hidung dan juga kulit.  Penyakit ini sangat mudah menular dan berbahaya karena dapat menyebabkan kematian pada 5-10% penderita.

Difteri menular dari manusia ke manusia bila terjadi kontak dengan penderita yaitu melalui percikan ludah yang keluar saat batuk atau bersin, kontak langsung dengan permukaan kulit atau luka terbuka, kontak dengan benda-benda yang terkena kuman difteri (mainan, pakaian, kasur, dsb).

ORI (outbreak response immunization) adalah kegiatan Imunisasi difteri yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan kelompok masyarakat di daerah dengan kejadian difteri, ORI 3 putaran. Untuk anak usia 1 sampai 19 tahun.

Dalam kegiatan acara rapat tersebut, Wali Kota didampingi Asisten Heryana Dodik, Kepala Dinas Kesehatan Ch Indah Wahyu, Kepala BPPKA Agung Moeljono dan Komisi III DPRD Kota Mojokerto Choiroyaroh dan Ita Primaria Lestari, kegiatan ini berlangsung di Ruang Nusantara Kantor Pemkot Mojokerto.

(Adv/Gon)

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terpopuler