Legislator Desak DPUPR Tindaklanjuti Trotoar Rusak

Mojokerto (Transversal Media) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Mojokerto meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) kota Mojokerto untuk segera menindaklanjuti pembenahan kerusakan trotoar salah satunya jalan Gajahmada, Pahlawan, dan Bhayangkara, hal ini DPRD sudah menganggarkan ke PU untuk perbaikan.

Diduga faktor penyebab kerusakan trotoar adalah dampak dari pengerjaan proyek cor dan pengaspalan jalan serta mutu kualitas keramik. DPRD dari komisi II, Deny Novianto mengatakan terkait kerusakan trotoar memang menjadi kekhawatiran dari pihak legislatif sendiri. Apalagi trotoar yang mengalami kerusakan tersebut merupakan trotoar yang digunakan masyarakat dalam menjalani rutinitas sehari-hari. “banyaknya keluhan dari masyarakat bahwa Kami juga sangat prihatin akan Kondisi trotoar jalan Gajahmada-Pahlawan (gamapala) rusak dan jalan Bhayangkara,” ujarnya. Rabu (24/1/2018)

Di area ini kerap dijadikan ajang parkir komunitas motor dan mobil. Lantas di jalan Pahlawan malah banyak yang rusak karena sering dilalui kendaraan barang bemuatan berat. Juga didepan Tempat Makam Pahlawan (TMP) juga nasibnya yang tak kalah mengenaskan.

Kerusakan ini diduga dipicu oleh adanya tekanan standar motor warga yang menaikkan kendaraannya ke area trotoar. Ini bisa dilihat dari titik yang rusak, hanya dialami beberapa keramik. Berbeda halnya dengan kerusakan didepan pertokoan yang sering terjadi bongkar muat muatan dengan menggunakan truk. Didaerah macam ini, kerusakan terlihat cukup parah. Tragisnya, ini hampir terjadi di kawasan-kawasan pusat pertokoan.

Politisi Partai Demokrat ini meminta dari PU segera menindaklanjuti kerusakan trotoar yang ada, “Dan kami sudah meminta ke PU untuk melakukan perbaikan melalui dana Swakelola, Dengan begitu apabila kebutuhan sangat urgen bisa digunakan sewaktu-waktu,” katanya.

Terpisah, Kabid Bina Marga DPUPR Heka Marta tak menampik hal itu. “Kalau anggaran perbaikannya sih ada masuk pemeliharaan jalan. Persoalannya kita akan kesulitan untuk mencari (keramik) yang sama,” keluhnya.

Heka juga menambahkan, akan mencari barang keramik yang sama persis trotoar, “Akan kita coba barangkali rekanannya dulu masih menyimpan atau paling tidak menunjukkan dimana belinya. Sebab, keramik ada masa edar dan motifnya terbatas,” tambahnya.
(Adv/Gon)

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terpopuler