Transversal Media – Super Blue Blood Moon adalah gerhana bulan total dimana fenomena yang langka karena terjadi 150 tahun akan melakukan pergantian, menurut Profesor Riset Astronomi-Astrofisika dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin menjelaskan penamaan itu karena 3 fenomena terjadi dalam satu waktu.
Adapun perbedaan gerhana bulan yang terjadi, contohnya supermoon, yakni di mana bulan berada pada jarak terdekatnya dengan bumi.
Djamaluddin melansirkan keterangan didalam blognya.”Sehingga purnama dan gerhana tampak lebih besar dari biasanya,” katanya.
Fenomena kedua adalah blue moon. “Disebut blue moon karena ini purnama kedua pada bulan Januari, setelah 1 Januari lalu,” jelas Djamaludin.
Dan terakhir adalah blood moon. Saat terjadi blood moon, warna bulan tampak merah seperti darah.
“Gerhana bulan total juga sering disebut blood moon karena saat gerhana total, bulan tampak merah darah,” terang dia.
(sumber)