Mojokerto (transversalmedia) – Kasus pembunuhan seorang perempuan terapis rumah pijat di Jalan Raya Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, belum saja terungkap hingga sepekan. Untuk itu, Satreskrim Polresta Mojokerto menyebarkan sketsa wajah pada pelaku pembunuhan dengan menggandeng 5 saksi untuk hasil pengungkapan.
Kapolresta Mojokerto AKBP Deddy Supriyadi menegaskan, pelaku pembunuhan terapis pijat masih dalam pengejaran petugas. Peristiwa yang terjadi pada Kamis 4 Februari 2021 itu saat ini penyidik sudah memeriksa 5 saksi. Wanita yang bernama Ambarwati alias Santi (44) janda anak satu warga Loceret, Nganjuk ini ditangani tim Satreskrim Polresta Mojokerto.
“Hasilnya penyelidik masih menemukan kesulitan untuk mengetahui wajah dan identitas pelaku”, keluhnya Deddy kepada wartawan. Kamis (11/2/2021).
Polisi juga meminta keterangan dari Tatik (47) perempuan asal Desa Sidorejo, Kecamatan Jetis ini biasa memasakkan korban makanan. Ia juga menjadi korban penganiayaan pria yang diduga pelanggan rumah terapis pijat tersebut, akibatnya Tatik mengalami luka bacok di telinga dan pipi kirinya.
Minimnya petunjuk sosok pelaku, termasuk kualitas rekaman CCTV yang tidak baik, menjadi kendala polisi mengungkap perkara. Sketsa terduga pembunuh janda anak 1 itu pun dibuat berdasarkan keterangan dari saksi di sekitar lokasi kejadian yang melihat pelaku.
“Kami mendapat dukungan dari masyarakat yang memiliki sarana CCTV, yang ada di sekitar TKP untuk mengenal wajah dan identitas pelaku tesebut. CCTV ini hanya fokus pada halaman rumah tidak fokus pada jalan, sehingga saat pelaku melintas hanya terlihat dari samping,” terang Deddy.
Selain menggambarkan sketsa wajah dari CCTV, polisi juga menggambarkan wajah pelaku dari lima orang saksi.
“Dari keterangan saksi mata wajah pelaku tesebut berwajah oval mempunyai kulit sawo matang dan rambutnya ikal. Usianya sekitar 25 sampai dengan 30 tahun dan perawakannya bertubuh kurus, yang diketahui hanya kendaraannya yang digunakan, honda beat berwarna pink,” bebernya.
Deddy menambahkan, pihaknya akan menyebarkan gambar sketsa wajah pelaku kepada masyarakat untuk mempermudah menemukan keberadaan pelaku.
“Nanti akan kami pasang ditempat-tempat umum atau di angkutan umum untuk diketahui masyarakat. Sehingga bisa mempercepat proses penyelidikan”, tegasnya.
(Gon)