Mojokerto (transversalmedia) – Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Mojokerto berlangsung secara virtual. Dalam Musda ini, DPP PAN menunjuk enam orang tim formatur.
Enam orang yang dimaksud yakni, Moeljadi S.H, Miftah Aris Zuhuri S.Kom, Sri Wilujeng S.Sos, Bagus Tri Waluyo S.E, Mochammad Suud, dan Syaiful Arsyad.
Ketua DPD PAN Kota Mojokerto Moeljadi S.H, yang sudah dinyatakan demisioner, menjelaskan, terdapat sekitar 40 kabupaten/kota se luruh Indonesia yang secara serentak menggelar Musda bersama DPP. “Karena musim pandemi, antara DPP dan daerah dilakukan secara daring dengan bergiliran,” ujarnya. Kamis (18/2/2021).
Selanjutnya, DPP yang menentukan siapa saja yang masuk dalam formatur, struktur dari formatur tersebut. “Mereka yang mendaftar belum tentu dipilih untuk masuk dalam formatur. Bahkan yang tidak mendaftar pun bisa dipilih masuk dalam formatur. Jumlah anggota formatur juga DPP yang menentukan”, jelasnya.
Setelah formatur terbentuk, lanjut anggota Komisi III DPRD Kota Mojokerto ini, formatur diberi waktu tiga minggu untuk menyusun kepengurusan DPD. Selanjutnya kepengurusan yang sudah disusun formatur diusulkan ke DPP.
“Selanjutnya DPP yang menentukan nama-nama yang masuk dalam kepengurusan. Meski jarang terjadi, bisa jadi ada nama yang diusulkan oleh formatur diganti oleh DPP. Tapi bisanya usulan dari formatur yang disetujui”, tandasnya.
Hanya sayang, saat tiba giliran DPP PAN membacakan formatur untuk Kota Mojokerto sedang terjadi gangguan komunikasi. Sehingga peserta Musda di Kota Mojokerto tidak dapat mendengar. Sebelum terjadi gangguan komunikasi, terdengar DPP PAN menyebut dua nama yang masuk dalam formatur, yakni Moeljadi,S.H, sebagai ketua, didampingi Miftah Aris Zuhuri,S.Kom,.
“Saya sudah komunikasi dengan DPP, nanti ada orang dari DPP yang datang ke sini untuk memberi penjelasan”, ujar Moeljadi.
(Gon)