Mojokertp (transversalmedia) – Sikap taat larangan mudik lebaran bagi para ASN, diapresiasi tinggi oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati sebagai implementasi kewaspadaan terhadap penyebaran pandemi Covid-19. Apresiasi ini disampaikan bupati saat memimpin apel pagi rutin bersama karyawan karyawati Pemkab Mojokerto, Senin (17/5) pagi atau tepat setelah libur Idulfitri 1442H/2021 usai.
“Terima kasih kepada para ASN yang sudah patuh larangan Pemerintah untuk tidak mudik, menerima atau memberi bingkisan lebaran, dan tidak menggelar open house di rumah. Saya sangat mengapresiasi. Ini adalah satu dari sekian banyak usaha kita, dalam mengendalikan pandemi Covid-19. Seminggu dua minggu ke depan, mari berdoa semoga tidak ada lonjakan kasus pasca libur Idulfitri,” kata bupati.
Usai memimpin apel, Bupati Ikfina didampingi Wabup Muhammad Albarraa, Pj Sekdakab Himawan Estu Bagijo dan OPD, melakukan sidak kehadiran karyawan di beberapa tempat. Antara lain Dispendukcapil, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Labkesda dan Kantor Kecamatan Mojoanyar.
Adapun rincian hasil sidak adalah Dispendukcapil dari 38 orang PNS, dilaporkan tidak hadir 4 orang tanpa keterangan. Dinas Pendidikan dari 78 PNS, dilaporkan tidak hadir 5 orang tanpa keterangan dan 1 orang sakit. Dinas Kesehatan dari 49 PNS, dilaporkan 2 orang sedang cuti melahirkan. Labkesda dengan 2 orang PNS dan 19 orang THL, dilaporkan hadir semua. Begitupun dengan Kecamatan Mojoanyar, dilaporkan masuk semua dengan jumlah PNS 20 orang. Bagi PNS yang tidak masuk tanpa keterangan, akan ditindaklanjuti sesuai ketentuan PP 53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS.
Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Mojokerto mulai Senin ini telah menjalankan absensi online melalui aplikasi “Presensi ASN Berbasis Teknologi Infomasi” atau disingkat “Prasasti”. Aplikasi ini akan memudahkan absensi secara digital, secara cepat dan terkoneksi satu sama lain. “Prasasti” dijalankan di lingkup Setdakab sebagai pilot project, diikuti dinas maupun kantor-kantor kecamatan yang disidak hari ini.
Bupati Ikfina pada masing-masing titik sidak, menekankan beberapa hal penting. Di antaranya mendorong Dispendukcapil untuk terus meningkatan pelayanan publik, memaksimalkan e-office (aplikasi surat menyurat) pada Dinas Kesehatan, serta penambahan kebutuhan PNS pada Labkesda yang cenderung masih kekurangan.
“Saya minta untuk tenaga yang sudah ahli, supaya lebih diperhatikan. Mungkin dapat ditata sebagai ASN Fungsional. Di sini PNS masih terbilang kurang, THL lebih banyak jumlahnya. Namun yang THL ini, tidak bisa digantikan begitu saja. Sebab mereka juga sangat dibutuhkan oleh Labkesda,” terang bupati.Â
(Adv/Gon)