Mojokerto (transversalmedia) – Guna mencegah adanya pernikahan usia dini atau pernikahan usia sekolah, Pemerintah Kota Mojokerto menggelar edukasi pendewasaan usia perkawinan yang dikemas dalam acara “Obat Baper” atau Obrolan Jumat Bersama PKB dan Kader, bertempat di Pendopo Rumah Rakyat Jl. Hayam Wuruk, No. 50 Kota Mojokerto. Jumat (4/6/2021) pagi.
Acara dibuka langsung oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari yang sekaligus menjadi salah satu Nasrasumber pada kegiatan tersebut. Melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinkesP2KB) sebagai leading sector, bersinergi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), TP PKK, Bappedalitbang, serta perwakilan Kementerian Agama diharapkan mampu memberikan edukasi secara masif kepada masyarakat terkait resiko – resiko pernikahan dini serta meningkatkan ketrampilan bagi remaja sebelum memasuki usia perkawinan.
Menurut Ning Ita sapaan akrab Wali Kota, pernikahan dini memiliki banyak resiko serta dampak negatif daripada sisi kemanfaatannya.
“Yang pasti dia akan kehilangan kesempatan untuk menuntut ilmu yang lebih layak dan lebih memadai, kemudian selanjutnya di usia yang belum seharusnya memikul tanggung jawab sebagai seorang ibu, mengasuh anak, melayani anggota keluarga harus dia tanggung. Padahal secara psikologis mereka belum siap” ungkapnya.
“Disinilah pentingnya kita sebagai perempuan untuk bisa menyadari hal itu, ini bisa disampaikan secara masif kepada masyarakat, terutama kepada keluarga-keluarga yang memiliki anak remaja, perlu difahamkan kepada mereka” tegas Ning Ita.
Sementara itu Hariyanto (Plt) Kepala DinkesP2KB menuturkan, acara “Obat Baper” ini digelar bertujuan agar menghidupkan interpersonal generasi muda yang sehat, tangguh dan mandiri.
“Kegiatan ini merupakan sebuah forum komunikasi atau tempat curhat untuk menyampaikan keresahan dari tenaga lini lapangan, dan untuk meningkatkan kapasitas tenaga penyuluh dan pelayanan masyarakat di Kota Mojokerto” kata Hariyanto.
(Gon)